Gebyar Seni Budaya “Gumebyaring Lawadan Mulya Lan Tinata” dari Tulungagung

oleh -92 Dilihat
oleh
Setda Prov Jatim didampingi Ibu dan Plt Bupati beserta Ibu membuka Gelar Seni Budaya Daerah 2018 di Tandai dengan Pemukul gendrang bersama - sama

Heru  Berharap Ada Integrasi Sektor Wisata dengan UMKM

SURABAYA, PETISI.COSekretaris Daerah Prov. Jatim Dr. Ir. Heru Tjahjono berharap agar sektor pariwisata dengan UMKM semakin terintegrasi. Hal ini penting dilakukan untuk mendorong dan memperluas pasar produk UMKM, sehingga mampu bersaing dengan produk luar yang telah masuk pada pasar dalam negeri.

“Integrasi yang baik antara wisata dan UMKM akan membantu pembangunan ekonomi provinsi Jatim sebagai provinsi yang berbasis UMKM,” ungkap Heru sapaan lekat Sekdaprov Jatim saat membuka Gelar Seni Budaya Daerah “Gumebyaring Lawadan Mulya Lan Tinata” dari Kab. Tulungagung di Taman Budaya Jatim, Jl. Genteng Kali No. 85, Surabaya, Jumat (09/11/2018) malam.

Heru menjelaskan, sektor UMKM mampu menopang ekonomi Jatim, dimana tahun 2017 sektor UMKM menyumbang 55,02% terhadap PDRB. Berdasarkan data BPS  pertumbuhan ekonomi Jatim sampai bulan September 2018 (triwulan III) dari PDRB senilai Rp. 2.039 triliun disumbangkan dari sektor koperasi dan dari sektor UMKM sebesar Rp. 1.185,5 triliun.

“Lewat gelar seni budaya daerah akan bisa mempromosikan potensi wisata sekaligus memperkuat posisi UMKM daerahnya,” terangnya.

Salah satu usaha penggerak ekonomi, sebut Heru, juga bisa melalui kegiatan seperti atraksi budaya atau kesenian. Atraksi tersebut mampu menghadirkan multyplayer effect pergerakan ekonomi masyarakat.

Dan banyak acara-acara di daerah yang dikemas dalam perayaan hari jadi, upacara adat, maupun festival seni digelar pemerintah setempat. Melalui even tersebut, masyarakat mendapat hiburan serta nilai tambah ekonomi.

“Dari contoh tersebut tidak salah jika para bupati dan walikota menciptakan even seni budaya untuk mempromosikan daerahnya masing-masing sekaligus menjaga harmoni sosial,” urai Heru yang juga pernah menjabat sebagai Bupati Tulungagung ini.

Terkait tema gelar seni budaya kali ini, Heru menjelaskan bahwa itu menunjukkan Kab. Tulungangung menyadari potensi seni budaya harus dikembangkan sebagai kebanggaan.

Apalagi, Kab. Tulungagung memiliki aneka ragam obyek wisata yang menarik baik alam maupun budayanya. Diantaranya Pantai Popoh, Pantai Kedungtumpang, Pantai Klatak, dan Pantai Ngalur.

“Reog Kendang khas Tulungagung dan kesenian jaranan juga memperkaya budaya serta menjadi ikon Kab. Tulungagung,” ujarnya sembari menambahkan potensi kuliner juga menjadi daya tarik tersendiri antara lain punten pecel, kicak cenil, dan ayam lodho yang menjadi favorit.

Sementara itu, Plt. Bupati Tulungagung Maryoto Birowo berharap, lewat  kegiatan Gelar Seni Budaya Daerah “Gumebyaring Lawadan Mulya Lan Tinata”, Kab. Tulungagung bisa semakin dikenal luas oleh masyarakat. Apalagi, sektor wisata di Kab. Tulungangung sangat beragam dan mampu memberi konstribusi besar untuk pendapatan daerah.

“Obyek pariwisata sangat memberi kontribusi pada PAD Kami, dan dengan dibukanya jalur lintas selatan (JLS) kita menargetkan ada kenaikan 35 persen di sektor wisata,” terang Maryoto.

Ia menambahkan, kesenian khas Tulungangung yaitu Reog Kendang yang ditampilkan pada kegiatan ini merupakan unggulan dan pernah mendapatkan Rekor Muri. Karenanya, Pemkab Tulungagung terus mengembangkan kesenian lokal dengan memasukkan programnya di sekolah-sekolah lewat kegiatan ekstrakurikuler. “Saya berharap dengan makin berkembang dan dikenal oleh masyarakat Kab. Tulungagung tidak tertinggal dari wilayah Pantura,” pungkasnya.

Turut hadir dalam kegiatan ini, antara lain Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Prov. Jatim, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kab/Kota se Jatim, serta warga Tulungagung yang tinggal di Surabaya dan sekitarnya.(guh/hms)

 

No More Posts Available.

No more pages to load.