SURABAYA, PETISI.CO – Mempekerjakan wanita di bawah umur untuk melayani seks di karaoke Melly Glow Surabaya, Wandi Marsono Purba, dihukum 1 tahun 8 bulan penjara. Pria berusia 33 tahun yang biasa dipanggil Papi di kalangan hiburan malam itu, dinyatakan terbukti memudahkan perbuatan cabul atau germo.
Majelis hakim diketuai Dede Suryawan dalam putusannya menegaskan, terdakwa Wandi terbukti bersalah mempekerjakan perempuan di bawah umur untuk seks komersial dan melanggar Pasal 296 KUHPidana.
“Menjatuhkan pidana penjara selama 1 tahun 8 bulan,” kata hakim Dede di ruang sidang Pengadilan Negeri (PN) Surabaya, Senin (4/5/2020).
Mendengar putusan tersebut, penasehat hukum terdakwa, Victor Sinaga mengaku putusan itu sudah adil.
Namun menurut Victor, yang bertanggung jawab semua ini pemilik karaoke Melly Glow karena melakukan tekanan kepada klienya.
“Terdakwa ini kan ditarget agar tiap hari mendapatkan income 600 jam dari para LC yang dipekerjakan. Jika tidak sesuai targetnya terdakwa akan di PHK,” terangnya saat ditanyai oleh wartawan.
Kasus ini berawal saat ada remaja berinisial TSY melamar pekerjaan di Melly Glow Family Karaoke. Saat melamar pada 2 Juli 2019, usianya 17 tahun lebih tiga bulan.
TSY melamar kerja di tempat karaoke itu atas rekomendasi LC Kesya. Kemudian Papi Wandi menerima TSY bekerja sebagai Ladies Companion (LC). Dia menugaskan TSY untuk menemani para pelanggan berkaraoke.
TSY bekerja setiap hari mulai pukul 20.00 hingga pukul 02.00. Dengan tarif Rp 20 ribu per jam dari tarif LC sebesar 130 ribu perjam. Sedangkan pemilik karaoke mendapat bagian sebesar Rp 40 ribu perjam.
Praktik prostitusi yang dijalankan Wandi dengan mempekerjaan TSY sebagai LC itu akhirnya dibongkar oleh polisi.
Saat itu polisi menangkap pelanggan karaoke yang ditemani LC, kedapatan melakukan perbuatan mesum dalam room karaoke Melly Glow.
Dari penangkapan ditemukan barang bukti (BB) diantaranya, uang tunai Rp 5 juta, 4 lembar invoice LC, 2 lembar invoice tagihan LC, pakaian dalam pria dan wanita juga handphone. (pri)
