Giliran Staf Menjadi Pejabat Baru, Dilantik Bupati Jember

oleh -45 Dilihat
oleh
Suasana pelantikan pejabat baru

JEMBER, PETISI.CO – Puluhan pejabat di lingkungan Pemerintah Kabupaten Jember kembali dilantik Bupati dr. Hj. Faida. MMR, Senin (11/3/2019) di pendopo Wahyawibawagraha. Dalam prosesi itu tidak hanya tampak pejabat, staf juga menjadi pejabat baru.

“Kebutuhan organisasi menyebabkan mereka harus di-rolling, karena situasi SOTK-nya berbeda, sehingga kondisi organisasi juga berbeda,” terang bupati.

Pelantikan ini melibatkan 50 pejabat eselon IV, III, dan II. Prosesi itu juga untuk memberikan SK mutasi kepada 40 staf. Juga memberikan SK pelaksana tugas bagi 15 pejabat.

Lebih lanjut bupati menjelaskan, dengan SOTK (Susunan Organisasa Tata Kinerja) yang baru mengharuskan pejabat yang lama perlu dilantik, agar segera resmi dan mulai bekerja.

Mengenai mutasi staf, bupati menjelaskan berdasar assesment beberapa waktu lalu terhadap 200 staf. “Hasilnya hari ini bisa dinikmati puluhan pejabat baru dari hasil assesment ini,” ungkap bupati.

“Jika tidak dengan assesment tidak akan muncul potensi-potensi itu, karena mereka memang dari staff yang di bawah,” ujar bupati.

Bupati memberikan contoh beberapa pejabat baru tersebut. Seperti mantan Kepala UPT DP3KB, yang mempunyai kemampuan komunikasi yang cukup dan sudah biasa di tengah masyarakat.

“Sehingga mereka ditarik menjadi lurah. Karena sejak UPT DP3KB dihapus, mereka non job untuk strukturalnya, tetapi di lapangan tetap,” ungkapnya.

Bupati Faida berharap, dengan menjadi lurah, mereka bisa menjadi komunikator program pemerintah dengan lebih baik.

Sebagian lainnya dari para staf ini adalah sarjana teknik yang dulunya di dinas sebagai pelaksana. Sekarang ditarik ke inspektorat untuk dilatih menjadi auditor.

“Dulu mereka yang mengerjakan, inspektorat yang ngawasi. Sekarang ganti. Banyak yang inspektorat taruh di dinas dan mereka yang sebelumnya pelaksana dilatih untuk mengawasi,” bupati.

Mutasi juga untuk mendorong pembangunan, khususnya pembangunan pasar. Mutasi memfokuskan pada personel yang ahli pada bidang teknis.

“Pembangunan teknis untuk mempercepat penyelesaian masalah pasar,” ujarnya.

Banyaknya aparatur yang dimutasi dan dirotasi kali ini diharapkan akan terbangun sinergitas, komunikasi, serta empati yang lebih baik.

Mutasi itu juga terkait dengan ahli keuangan. Beberapa ahli keuangan di Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) ditempatkan di dinas.

“Hal ini dilakukan agar terbangun empati yang lebih baik satu sama lain serta tahu kesulitan di dinas masing-masing,” pungkas Bupati Faida. (eva)