Goa Selomangleng Wisata Cagar Budaya Kota Kediri

oleh -82 Dilihat
oleh
Goa Selomangleng Wisata Cagar Budaya Kota Kediri

KEDIRI, PETISI.CO –  Goa Selomangleng, salah satu lokasi wisata sekaligus situs purbakala yang menarik untuk dikunjungi jika berkunjung ke Kota Kediri.

Goa Selomangleng telah menjadi obyek wisata alam kebanggaan masyarakat setempat sejak puluhan tahun silam. Konstruksi Goa Selomangleng yang tidak terlalu menjorok dan hanya digunakan sebagian orang untuk bersemedi menjadi daya tarik tersendiri.

Selain itu, salah satu relief yang paling menonjol adalah penampakan seorang perempuan cantik yang sedang bertapa. Perempuan itu digambarkan tengah bersila tepat diantara dua ruangan yang berada di kanan kirinya.

Sejumlah literatur sejarah menyebutkan jika perempuan rupawan tersebut merupakan perwujudan Dewi Kilisuci, putri dari Raja Kediri Djojoamiluhur.

Hingga saat ini para wisatawan masih bisa melihat jejak pertapaan sang dewi yang masih terawat dengan baik. Di dalam goa tersebut, terdapat dua buah ruangan yang masing-masing berfungsi sebagai kamar tidur dan ruang tamu. Inilah kekuatan terbesar Goa Selomangleng sebagai salah satu obyek cagar budaya. “Sejarah inilah yang membuat kami berkunjung disini, kami penasaran dengan relief dan sejarahnya,” kata Andi salah satu wisatawan asal Magetan saat berkunjung ke kawasan Goa Selomangleng. Kamis, (13/10/2017).

Eksotisme ini terasa makin komplit dengan dipertahankannya tiga kuburan keramat yang diyakini sebagai perintis wilayah Kediri. Mereka adalah Tumenggung Mojoroto, Mbah Boncolono, dan Tumenggung Poncolono.

Makam ketiga leluhur itu berada di puncak bukit yang bejarak sekitar 100 meter dari Goa Selomangleng. Untuk mencapai ketiga makam tersebut, para pengunjung harus mendaki kurang lebih 460 anak tangga yang cukup menanjak.

Kisah kepahlawanan ketiga tokoh inilah yang membuat makam tersebut banyak dikunjungi peziarah. Selain untuk mendekatkan diri kepada Sang Pencipta, para pengunjung memanfaatkan makam tersebut untuk melihat pemandangan Kota Kediri dari puncak bukit saat matahari terbit.

Untuk menambah daya tarik sejarah lokasi ini, di depan lokasi Goa Selomangleng, pemerintah mendirikan Museum Airlangga yang memiliki 292 koleksi benda purbakala. Diantaranya arca peninggalan Kerajaan Kediri,  alat ritual zaman dahulu. Hebatnya, kondisi arca-arca tersebut masih dalam keadaan bagus meski dibuat pada abad XII silam.

Dari ratusan koleksi yang ada, terdapat dua buah arca yang paling banyak menyedot perhatian. Dua arca ini yaitu arca Dewa Shiwa yang berukuran hampir dua kali tubuh orang dewasa serta sebuah jambangan besar yang diduga sebagai tempat membersihkan diri para bangsawan. Selain peninggalan berupa arca yang dipahat dengan media batu andesit, terdapat pula sebuah perahu kayu,  cikar dokar  yang berusia ratusan tahun.

“Meski sudah dipergunakan ratusan tahun silam, kondisi perahu dan cikar dokar tersebut masih terlihat sangat bagus,” kata Kepala Dinas Pariwisata,  Kebudayaan dan Olah raga Kota Kediri Nur Muhyar.

Untuk menarik pengunjung pemerintah kota dalam 2 minggu sekali memberikan hiburan berbasis kebudayaan,  bahkan dalam event tahunan pemerintah kota menggelar pagelaran Selomangleng, yang dilakukan 2-3 kali dalam setahun. Pagelaran Selomangleng ini menampilkan kesenian budaya perpaduan antara kesenian lokal dan internasional. “Berbagai macam hal dilakukan pemerintah untuk meningkatkan minat dan kecintaan akan budaya serta sejarah Kota Kediri. Bahkan besok Minggu (15/10/2017) kita juga menggelar event besar yakni Panji Gunung yang merupakan tarian kolaborasi dengan penari luar negeri,” imbuh Nur Muhyar.

Jika ingin berkunjung ke lokasi wisata budaya ini, pengunjung hanya dikenakan tarif masuk ke lokasi ini sebesar Rp 2000, kecuali ada event di lokasi tersebut tarif akan dinaikan sebesar Rp 4000. “Kita hanya akan menaikan tarif jika ada event besar dari Pemerintah Kota Kediri,” jelas Nur Muhyar. (era)