SURABAYA, PETISI.CO – Kota Surabaya sebentar lagi akan memiliki ikon baru bernama Jembatan Joyoboyo. Saat ini Jembatan tersebut telah memasuki tahap pemancangan tiang pertama (Groundbreaking) yang juga dihadiri oleh Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, Kamis (5/3/2020).
Menurut pandangan Wali Kota Surabaya, saat ini kota yang ia pimpin terbilang memiliki progress perkembangan yang cukup pesat. Sehingga dengan adanya Jambatan baru ini, diharapkan mampu untuk memperlancar aksesbilitas keluar dan masuk Kota Surabaya.
“Kita mencoba membangun jembatan ini untuk memperlancar akses, terutama pada akses keluar masuk kota,” terang Risma.
Jembatan Joyoboyo nantinya akan dibangun di bagian sisi Barat Jembatan Wonokromo. Jembatan ini juga akan menghubungkan antara Frontage Road Barat Jalan Ahmad Yani melewati Jalan Pulo Tegalsari ke Jalan Joyoboyo.
“Pengendara kalau mau ke Mayjend atau Gunungsari dapat lewat Jembatan Joyoboyo, Iya biar mereka gak jauh-jauh muter Diponegoro,” katanya.
Selain itu, pengunjung Kebun Binatang Surabaya (KBS) juga bisa menggunakan jembatan ini sebagai akses menuju Terminal Intermoda Joyoboyo (TIJ) yang juga dilengkapi dengan park and ride.
“Kalau mau ke KBS lewat bawah (terowongan), jadi tidak ganggu lalu lintas di atas. Biar gak crowded,” jelasnya.
Risma juga mengungkapkan pembangunan jembatan tersebut seluruhnya ditanggung oleh APBD Kota Surabaya. Jembatan baru ini juga didesain khusus sebagai sarana rekreasi bagi warga Kota Surabaya.
“Jembatan Joyoboyo tidak hanya jembatan untuk akses kendaraan bermotor, tapi juga bisa menjadi salah satu ikon baru milik warga Surabaya untuk rekreasi,” ungkapnya.
Jembatan Joyoboyo ini nanti juga bisa disaksikan melalui lantai 5 TIJ yang sekarang juga masih dalam proses pembangunan. Selain itu juga Jembatan tersebut akan dilengkapi spot khusus untuk menikmati suasana kota terbesar kedua di Indonesia ini.
“Semoga dengan adanya jembatan ini bermanfaat, khususnya bagi warga Surabaya dan warga luar Surabaya,” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Dinas PU Bina Marga dan Pematusan, Erna Purnawati menjelaskan, Jembatan Joyoboyo memiliki panjang 150 meter dengan lebar 17 meter dan tinggi pylon (tower tunggal) 20 meter. Sedangkan untuk struktur jembatan dari beton bertulang dan plat berongga (voided slab).
“Nilai kontraknya Rp 39 miliar. Tanggal kontrak 15 Oktober 2019 dan jangka waktunya 420 hari, targetnya selesai bulan Oktober,” katanya. (nan)