Gubernur Jatim Tawarkan Inggris Kerjasama Pengembangan SMK Aviasi

oleh -41 Dilihat
oleh
Khofifah (tengah) dan Moazzam Malik saat diwawancarai wartawan

SURABAYA, PETISI.CO – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menawarkan Inggris kerjasama pengembangan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) bidang aviasi atau penerbangan di Jatim. Tawaran ini mempertegas keinginannya mengembangkan aviasi di Jatim sekaligus tindak lanjut dari kunjungan Dubes Inggris untuk Indonesia Moazzam Malik pada Bulan Maret lalu.

“Pada Bulan Maret lalu, kami menyampaikan pentingnya kerjasama terutama untuk SMK di Bidang Aviasi,” kata Khofifah kepada wartawan usai pertemuan dengan Dubes Inggris untuk Indonesia, Moazzam Malik di Kantor Gubernur Jatim, Jumat (14/6/2019).

Menurutnya, kerjasama pengembangan SMK aviasi menjadi penting karena bandara atau airport di Jatim semakin banyak. Apalagi ada tambahan rencana pembangunan airport baru di Kediri dan perluasan airport di Abdulrachman Saleh Malang menjadi international airport.

Selain itu, juga ada penerbangan rintisan. “Sehingga kebutuhan terhadap tenaga teknisi di bidang aviasi ini menjadi penting,” ucap mantan Menteri Sosial ini.

Dijelaskan, rencana pengembangan SMK bidang aviasi ini di Kediri. Bupati Kediri sudah menyiapkan gedung, tempat dari SMK yang ada. Proses perijinan juga sedang diminta untuk mendapatkan persetujuan dari Kementerian Pendidikan. Karena pendidikan kejuruan aviasi ini merupakan jurusan yang baru.

Selain pengembangan SMK Aviasi, lanjutnya, kerjasama juga bisa dilakukan untuk menyelenggarakan kursus Bahasa Inggris terutama training of trainer (ToT) khususnya bagi perawat. Kebutuhan perawat di luar negeri sangat banyak, diikuti sekolah perawat telah menghasilkan perawat yang cukup banyak. “Kemampuan Bahasa Inggrisnya yang kita inginkan mendapatkan support dari Kedutaan Inggris,” tandasnya.

Selain itu, Gubernur Khofifah menawarkan kerjasama pembangunan transportasi publik. Sebab, kebutuhan pembangunan transportasi publik seperti MRT dan LRT ini sangat mendesak. Jika terealisasi pembangunan ini diharapkan bisa menghubungkan Gresik, Bangkalan, Mojokerto, Surabaya, Sidoarjo, dan Lamongan (Gerbang Kertosusila).

“Inggris telah membangun komunikasi dan sudah investasi untuk MRT dan LRT. Terutama untuk DKI dan Jawa Barat. Kami berharap investasi kaitan dengan penguatan transportasi publik terutama MRT dan LRT bisa diluaskan, dikembangkan selain DKI Jakarta dan Jabar, juga bisa di Jawa Timur,” ujarnya.

Menurutnya, titik-titik jalan harus saling terkoneksi terutama di wilayah Gerbang Kertosusila. Sehingga nantinya bisa terhubung dengan sentra Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) seperti yang ada di Pasuruan dan Gresik.

“Karena memang penguatan Gerbang Kertosusila itu menjadi sangat penting, supaya terkoneksi diantara satu ruas dengan ruas lainnya,” pungkasnya sambil menjelaskan kebutuhan akan transportasi publik sangat urgent dan mendesak.

Dubes Inggris untuk Indonesia Moazzam Malik mengaku, selama lima tahun bertugas di Indonesia, ada banyak kemajuan khususnya antara Jatim maupun Surabaya dengan Kedutaan Besar Inggris. Apalagi ada kerjasama sister city antara Liverpool dengan Surabaya.

“Motto saya selalu bekerja bersama, berhasil bersama. Dengan kolaborasi bisa mendukung program Ibu Khofifah untuk pengembangan Jatim,” ujarnya.

Harapannya di masa depan, bisa memperluas kerjasama Inggris dengan Jatim. Karena Jatim sangat penting bagi masa depan Indonesia baik dalam perekonomian, politik, bahkan keagamaan.

“Jadi, Bu Khofifah sudah menjelaskan beberapa langkah kerjasama kita. Juga ada beberapa berfokus pada keterampilan vokasi misalnya The Welding Institute,” katanya.

Menurutnya, ada banyak kesempatan untuk masa depan. Seperti Cambridge English juga mempersiapkan usulan ke Pemprov Jatim. “Pesan kepada Dubes Inggris yang baru, Moazzam berharap agar bisa mampir ke Jatim secepatnya. Arahannya untuk memperdalam hubungan yang sedalam mungkin dengan Indonesia,” tuturnya. (bm)