Gubernur Khofifah: Laboratorium AMR Jadi Penguat Kualitas Layanan Kesehatan di Jatim

oleh -157 Dilihat
oleh
Gubernur Khofifah melihat fasilitas yang ada di laboratorium AMR di BBLK Surabaya

SURABAYA, PETISI.CO – Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa bersama Wakil Duta Besar Inggris untuk Indonesia Matthew Downing meresmikan Laboratorium Anti Microbacterial Resistance (AMR) di Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) Surabaya, Selasa (11/10/2022).

Laboratorium AMR, ini menjadi penguat layanan kesehatan di Jatim yang berseiring dengan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) yakni reformasi sistem kesehatan nasional.

“Pada posisi inilah Laboratorium AMR semakin menguatkan kualitas layanan kesehatan baik di Jawa Timur dan Nasional. Baik dari sisi alat dan peningkatan kapasistas SDM kesehatannya,” ujarnya.

Sebagaimana diketahui Laboratorium AMR ini merupakan hasil kerjasama antara Departemen Kesehatan dan Layanan Masyarakat Inggris bersama Kementerian Kesehatan RI dalam pengendalian Anti Microbacterial Resistance (AMR) di Indonesia.

Melalui hibah dari The Fleming Fund, pendirian laboratorium ini diharapkan akan meningkatkan kemampuan negara dalam mengidentifikasi dan mendiagnosis infeksi resisten obat dengan titik berat pada infeksi bakteri.

“Selain itu, untuk memperbaiki data surveilans agar dapat digunakan untuk menentukan kebijakan tingkat nasional dan internasional,” tandasnya.

Pengendalian AMR atau resistensi antibiotik akibat mikroba dinilai penting pada saat ini, karena terbukti menjadi pandemi senyap yang berbahaya.

Bahkan data Kementerian Kesehatan RI menyebutkan bahwa setiap tahunnya sebanyak 1,27 juta orang meninggal dunia karena infeksi akibat resisten terhadap obat antibiotik. Di tahun 2050, resistensi antimikroba diprediksi akan menjadi pembunuh nomor satu di dunia.

Diprediksi bahwa di masa depan bahwa resistensi antimikroba menyumbang tingkat kematian yang akan mencapai 10.000.000 jiwa per tahun. Dan akan menyumbang kematian tertinggi terjadi di kawasan Asia.

Guna mencegah prediksi itu menjadi nyata, maka dibutuhkan Laboratorium AMR yang bisa melakukan deteksi dan upaya pencegahan meluasnya resistensi antimikroba.

“Dengan adanya Laboratorium AMR ini di Jatim, maka menjadi bagian dari update langkah antisipatif yang sangat strategis. Maka kami sangat berterima kasih pada Fleming Fund dan Wakil Duta Besar Inggris Matthew Downing,” ucapnya.

Terlebih peresmian laboratorium ini juga berhimpitan dengan HUT Pemerintah Provinsi Jatim ke-77. Maka laboratorium ini tak ubahnya sebuah hadiah yang indah.

“Apalagi kehadiran Lab ini bukan hanya rujukan bagi tingkat regional saja. Melainkan secara nasional. Dimana kita tahu, bahwa Jawa Timur adalah pintu gerbang menuju Indonesia Timur,” katanya.

Khofifah optimis, bahwa kehadiran Laboratorium AMR ini akan memberikan manfaat besar bagi peningkatan derajat kualitas layanan kesehatan masyarakat.

“Insya Allah ini akan memberikan manfaat besar bagi peningkatan kualitas derajat kesehatan masyarakat dan langkah antisipasi dari kemungkinan bakteri dan virus,” tandasnya.

Wakil Duta Besar Inggris untuk Indonesia, Matthew Downing mengungkapkan bahwa Laboratorium Rujukan AMR di Indonesia hanya ada dua dan salah satunya ada di Surabaya. AMR adalah ancaman bagi kesehatan dunia.

Jika Covid-19 adalah tsunami, maka AMR diibaratkan layaknya naiknya permukaan air laut. Tanpa batas dan bisa menenggelamkan kota semua.

“AMR adalah pandemi yang sunyi. Sehingga kapasitas sistem pengambilan sampel dan laboratorium untuk menghasilkan data dengan cepat dan dengan standar tinggi sangat dibutuhkan untuk menyelamatkan nyawa,” jelasnya.

Hadir dalam acara tersebut, Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Kesehatan dan Pembangunan manusia dan Kebudayaan Kemenko PMK RI Agus Suprapto, Plt Dirjen Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI Yanti Herman, Konsul Kehormatan Inggris Ivy Kamadjadja, Kepala BBLK Surabaya Budi Sylvana serta jajaran Kepala OPD terkait Selingkup Pemprov Jatim. (bm)

No More Posts Available.

No more pages to load.