Gubernur Khofifah Minta Jangan Sebut Covid-19 Aib atau Tabu

oleh -122 Dilihat
oleh
Gubernur Khofifah saat diwawancarai wartawan.

SURABAYA, PETISI.CO – Meski sudah tidak ada lagi PSBB di Surabaya Raya, masyarakat harus tetap waspada terhadap penularan virus Corona (Covid-19). Saat ini, pandemi Covid-19 masih belum aman, baik dunia, nasional dan Jatim.

Kecepatan dan peningkatan penularan Covid-19 masih terus terjadi. Sebelum vaksin Covid-19 itu ditemukan, vaksin paling ampuh adalah disiplin.

“Jadi, jangan berlonggar-longgar ria,” kata Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa kepada wartawan usai acara Halal Bihalal Virtual Bersama 60 Ribu ASN dan Jajaran BUMD Jatim di Gedung BPSDM Jatim Selasa (23/6/2020).

Pihaknya mengingatkan agar daerah yang sudah zona hijau Covid-19 (Kota Madiun) tetap dipertahankan. Untuk zona kuning ditingkatkan terus disiplinnya agar menjadi hijau.

Sedangkan, yang zona oranye jangan sampai naik menjadi zona merah. “Untuk zona merah harus diusahakan diturunkan menjadi oranye, kuning dan hijau,” ucapnya.

: Suasana Halal Bihalal Virtual Bersama 60 Ribu ASN dan Jajaran BUMD Jatim di Gedung BPSDM Jatim.

Mengenai ASN Pemprov Jatim yang reaktif rapid test dan positif hasil tes swab, Khofifah meminta agar tidak panik dan tetap menjaga imun tubuhnya supaya cepat sembuh.

“Yang reaktif dirawat di sini kantor BPSDM Jatim. Yang positif sudah langsung ditreatment di RS Lapangan kalau yang bergejala ringan dan sedang. Yang berat di RS Rujukan Utama. Yang reaktif dan positif, saya minta harus tetap terproteksi,” paparnya.

Selain itu, Khofifah juga meminta jangan ada yang menyebut Covid-19 ini aib atau tabu. “Ini sesuatu yang harus dihadapi bersama. Harus tetap bahagia yang tumbuh di hati mereka masing-masing, agar imun tetap membaik,” tuturnya.

Kepala BKD Jatim, Nurkholis menjadi buruan wartawan setelah ada temuan ASN dinyatakan positif rapid test dan swab

Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Jatim, Nurkholis menjelaskan, hingga kini ada 35 OPD (63 persen) dari 55 OPD di lingkungan pemprov yang sudah melakukan rapid test.

“Ada 7.286 pegawai (9,35 persen) dari 77.593 pegawai per 23 Juni 2020 yang sudah dirapid test. Yang belum dirapid test masih 90,65 persen,” ungkapnya.

Hasilnya, lanjutnya, ada 218 pegawai yang reaktif rapid test. Pegawai sudah diswab 174 orang, pegawai belum menjalani swab 49 orang, negatif swab 38 orang, positif swab 19 orang dan 125 orang masih menunggu hasil swab. “Ini data 23 Juni per pukul 15.45 WIB,” ucapnya. (bm)

No More Posts Available.

No more pages to load.