SURABAYA, PETISI.CO – Gubernur Jawa Timur (Jatim), Khofifah Indar Parawansa optimis Jatim bisa menjadi Center dari Corporate University (CorpU) yang bisa dijadikan referensi bagi daerah-daerah lain. Pembentukan Jatim CorpU, sangat dibutuhkan karena bersifat integratif, partisipatif dan sustainable.
Optimisme gubernur Khofifah tersebut, disampaikan kepada wartawan usai penandatanganan Naskah Nota Kesepahaman Jatim CORPU antara Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Reformasi Birokrasi (Menpan-RB) dan Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN) dan Gubernur Jatim, penyelenggara BPSDM Jatim di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Selasa (29/12/2020).
Menurutnya, berkali-kali Presiden Joko Widodo menyampaikan pesan untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Biasanya kalau kita berbicara kualitas SDM itu sekolah-sekolah formal. Nah, sekarang bagaimana kompetensi ASN, profesionalisme ASN, meningkatkan kompetensi, daya saing dan keunggulan ASN.
Kemudian ada format yang disinergikan antara KemenPAN RB dan LAN, yaitu Corporate University. Karena itu, Khofifah menyampaikan terimakasih kepada MenPAN-RB dan LAN yang memberikan kesempatan BPSDM untuk mengimplementasikan Corporate University.
“Insya Allah Januari 2021 sudah mulai jalan. Sistem yang dikembangkan pada CorpU adalah belajar dimana saja sehingga lebih banyak formatnya magang atau on The Job Training. Sistemnya bisa melalui Streaming,” paparnya.
Jadi, lanjutnya, mereka (ASN-red) yang dikirim ke BPSDM Jatim sesuai dengan kompetensi yang diinginkan dari berbagai daerah. Kompetensinya di bidang apa, anggaran atau perencanaan. “Kalau perencanaan di Bappeda, anggaran di BPKAD, kompetensi di bidang pertanian ya di Dinas Pertanian. Jadi, nanti tersebar seperti itu,” tandasnya.
Khofifah berharap, pembentukan Jatim CorpU dapat menyasar target, utamanya para ASN Pemprov Jatim dan Pemkab/Pemkot di seluruh Jatim. Saat ini, jumlah ASN di Pemprov Jatim berjumlah 78.351 orang yang terdiri dari 46.746 PNS, 9.958 PTT-PK dan 21.467 GTT/PTT Dindik Non PNS.
Sedangkan, jumlah ASN di kabupaten/kota sebanyak 293.384 orang. “Dengan demikian, potensi lebih dari 371 ribu yang tidak mungkin jumlah sebesar itu, pengembangan kompetensinya dilakukan secara konvensional dan klasikal saja,” tegasnya.
Kepala BPSDM Jatim, Aries Agung Paewai menjelaskan Corporate University adalah pelatihan yang terintegrasi. Tujuan utamanya adalah bagaimana kita fokus terhadap program yang dilaksanakan di setiap provinsi.
‘Nah, kita yang di Jatim yang punya program apa saja, maka kita harus fokus didalam menjalankan program itu. Kalau BPSDM Jatim menyiapkan ASN, maka setiap OPD harus fokus terhadap pelaksanaan program-program tersebut,” ujarnya.
Pengembangannya itulah, akan dilaksanakan oleh BPSDM Jatim. “Jadi, setiap OPD akan produktif terhadap ASN-ASN yang siap menjalankan program-program tersebut. Baik yang ada di RPJMD maupun fokus pada program intinya,” tegasnya.
Dalam melaksanakan Corporate University, pihaknya bekerja sama dengan KemenPAN-RB dan LAN yang kebetulan menjadi akreditasi kita terhadap seluruh pengembangan pelaksanaan kegiatan pelatihan-pelatihan di Indonesia.
“Kami berharap kedepan, tidak hanya BPSDM Jatim saja, tapi juga seluruh BPSDM di Indonesia belajar di BPSDM Jatim, sehingga menjadi pusat center pengembangan kompetensi ASN tingkat nasional di Jatim,” tuturnya. (bm)