Gubernur Sumatera Selatan Hadiri HUT ke 15 Kabupaten Banyuasin

oleh -54 Dilihat
oleh
Gubernur Sumatera Selatan H Alex Noerdin,

BANYUASIN, PETISI.CO – Perayaan Hari Jadi ke-15 Kabupaten Banyuasin dilangsungkan Sidang Paripurna DPRD Banyuasin.

Kegiatan yang berlangsung Selasa (11/7/2017) di Gedung DPRD Kabupaten Banyuasin itu, dihadiri Gubernur Sumatera Selatan H Alex Noerdin, Pangdam II Sriwijaya, Mayjen TNI AM Putranto, Kapolda Sumatera Selatan, Anggota DPR RI Komisi 6, Waskita Bambang Utoyo, Plt Bupati Banyuasin Ir SA Supriono, anggota DPRD Kabupaten Banyuasin, SKPD dan OPD pemerintahan Kabupaten Banyuasin, tokoh masyarakat, instansi terkait, dan para undangan lainnya.

Dalam sambutannya Gubernur Sumatera Selatan, H Alex Noerdin langsung mengimbau pihak dinas terkait maupun camat yang ada di Kabupaten Banyuasin, untuk dapat membenahi dan menata lingkungan yang ada di wilayah masing masing.

“Selepas dari wilayah Kota Palembang, saya masuk wilayah Banyuasin terlihat semrawut. Jadi tolong dibenahi itu camat,” tegas H Alex Noerdin.

Dirinya juga mengatakan, nanti seluruh kantor atau dinas-dinas yang ada di Banyuasin untuk lebih memperhatikan lingkungan pekarangannya dengan benar agar terlihat rapi dan bersih.

“Nanti Plt Bupati bersama Pak Camat urus yang semrawut itu, kalau belum beres sampai beres Camat harus selesaikan, kalau tidak ganti camatnya,” pungkasnnya terkesan Gubernur Sumatera Selatan itu sangat kesal terhadap ketidakpedulian Pemkab Banyuasin terhadap menataan lingkungan di Kab Banyuasin, dikutip media petisi.co.

Sementara Plt Bupati Banyuasin SA Supriyono, mengawali penyampaian pidatonya,  “Perkenankan saya menyampaikan ucapan terima kasih kepada Bapak Gubernur Sumatera Selatan yang telah meluangkan waktu untuk hadir bersama-sama kita pada Sidang Paripurna Istimewa ini. Tidak lupa kami sampaikan penghargaan yang tinggi kepada semua pihak, yang telah mendorong terbangunnya suasana kondusif di bumi “Sedulang Setudung” ini. Karena dalam suasana yang aman, tentram, damai, dan demokratis inilah kita dapat melaksanakan tahapan pembangunan daerah secara baik dan terukur,” ujarnya.

Dalam pidatonya, Supriyono juga sangat mengapresiasi kinerja DPRD Banyuasin.  “Atas nama Pemerintah Daerah kami menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten Banyuasin yang terhormat atas penyelenggaraan Sidang Paripurna Istimewa hari ini. Sidang Dewan yang terhormat ini diselenggarakan untuk memberikan makna yang penting bagi masyarakat atas terbentuknya sebuah daerah. Oleh karena itu tidaklah berlebihan kiranya kami sampaikan bahwa momentum peringatan HUT ini akan menjadi sangat istimewa ketika para jajaran Eksekutif beserta masyarakat dan seluruh stakeholder yang ada mampu melakukan refleksi bahwa setiap waktu berganti telah dilalui. Penuh dengan perjuangan dan padat dengan semangat pengabdian demi mewujudkan cita-cita bersama menjadikan kehidupan dan masa depan masyarakat Banyuasin yang lebih baik,” tutur Supriyono.

Seiring bergantinya waktu, tidak terasa Kabupaten Banyuasin pada tanggal 02 Juli 2017 memperingati Hari Ulang Tahun yang ke-15.

Lima belas tahun adalah rentang perjalanan yang penuh dengan romantika dan dinamika sejarah. Sebuah wilayah yang dulu bagian dari Kabupaten Musi Banyuasin, kini telah menjelma menjadi daerah yang mandiri melaksanakan berbagai upaya perubahan dalam etape pembangunannya.

Pembangunan merupakan proses multi dimensional yang menyentuh dan merangkum semua aspek kehidupan masyarakat. Oleh karena itu dinamika dalam pelaksanaannya, haruslah dikawal dengan landasan yuridis operasional dan pendekatan yang holistik integral serta dilandasi oleh premis rasional yang tajam dengan bingkai visi dan misi yang jelas.

Setelah melalui perenungan yang mendalam dipadukan dengan pengalaman empirik dan konsepsi analisis yang kuat dan diselaraskan dengan konteks dan kondisi awal Kabupaten Banyuasin, maka tersusunlah sebuah visi misi pembangunan yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah.

Yakni ‘Terwujudnya Banyuasin Yang Maju dengan Masyarakat yang Sejahtera dalam Tatanan Bumi Sedulang Setudung’. Visi inilah yang menjadi titik capaian dan titik tuju dari seluruh rangkaian proses pembangunan dan terus dilanjutkan sejak kami memulai pemerintahan ini pada periode kepemimimpinan daerah yang ketiga.

“Merangkai gagasan, lalu menterjemahkannya menjadi kinerja, membangun irama kebersamaan, melakukan adaptasi dan revitalisasi birokrasi serta meramu strategi mengatasi kapasitas fiskal yang terbatas adalah sekelumit tantangan dihadapi,” tegas Supriyono.

Sejalan dengan Visi Kabupaten Banyuasin sejak pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Banyuasin terpilih, yakni “Banyuasin Terdepan, Berdaya Saing dan Mandiri”, maka sinergitas pembangunan diarahkan untuk merealisasikan visi tersebut dengan memaksimalkan kemampuan daerah, baik kemampuan sumber daya maupun sumber pendanaan yang tersedia mengacu pada prinsip-prinsip yang menekankan keseimbangan antara pertumbuhan, pemerataan dan keberlanjutan.

Dimana pendekatannya merujuk pada empat pilar pembangunan nasional, meskipun ada sedikit adaptasi dan devisiasi sesuai kondisi dan potensi yang ada di Kabupaten Banyuasin.

“Namun secara substantive tidak mengubah orientasi yang telah ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah sebagai pedoman penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Banyuasin 2014-2018,” urainya.

Mempertimbangkan geografis wilayah Kabupaten Banyuasin yang luasnya 11.832,99 Km2 dan terbatasnya ketersediaan anggaran untuk melaksanakan pembangunan, maka secara bertahap dan proporsional Pemerintah Daerah melaksanakan pengeluaran pada komponen belanja modal yang diarahkan untuk pemenuhan infrastruktur dasar berupa jalan, jembatan, dermaga, sarana prasarana pendidikan dan kesehatan serta mempertahankan swasembada pangan.

Kebijakan tersebut ternyata telah menciptakan indikator pertumbuhan ekonomi yang terus mengalami peningkatan. “Berdasarkan data terakhir tahun 2015 dari BPS, PDRB Banyuasin atas dasar harga berlaku sebesar Rp 21,372 triliyun yang secara nominal bertumbuh sebesar 11,68 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Pertumbuhan Ekonomi Banyuasin sebesar 7,41 persen tanpa migas dan 7,44 persen dengan migas, meningkat dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 4,81 persen dan 5,14 persen. Laju inflasi sebesar 2,66 persen dengan migas turun dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 3,85 persen dan inflasi tanpa migas semula sebesar 5,53 persen, menurun menjadi sebesar 3,59 persen. Pendapatan Perkapita sebagai indikator tingkat kemakmuran penduduk suatu wilayah secara kasar juga mengalami peningkatan. Pendapatan per kapita dengan migas secara riil pada Tahun 2015 meningkat 4,93 persen menjadi sebesar Rp 26.336.080,- (Dua Puluh Enam Juta Tiga Ratus Tiga Puluh Enam Ribu Delapan Puluh Rupiah) pada tahun 2015. Sedangkan pendapatan perkapita tanpa migas meningkat 5,41 persen menjadi sebesar Rp 22.637.802,- (Dua Puluh Dua Juta Enam Ratus Tiga Puluh Tujuh Ribu Delapan Ratus Dua Rupiah),” tandas Supriyono. (roni)