SUMENEP, PETISI.CO – Dunia pendidikan Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, sangat memprihatinkan. Pasalnya, berdasarkan catatan awak media petisi.co hingga saat ini dijumpai sederet ketidakberesan pelaksana penyelenggara khususnya di lingkungan Dinas Pendidikan Pemerintah Kabupaten Sumenep tidak untuk mencerdaskan pendidikan anak bangsa, Rabu (16/6/2021).
Mulai dari kasus mutasi PNS Guru Negeri di bawah Dinas Pendidikan yang sarat kepentingan pejabat (banyak titipan orang-orangnya pejabat). Sampai-sampai Tim Baperjakat mengumbar kelicikan. Ijin operasional perpanjangan penyelenggaraan sekolah swasta yang terindikasi ada pungutan liar (Kasus SMPI Abu Hurairah Sepanjang yang diterbitkan tanpa dilakukan tinjauan lapangan).
Berikutnya, dihimpun awak media petisi.co, pada SMPN 3 Arjasa Kepulauan/Kecamatan Kangayan, Kabupaten Sumenep, guru dan kepala sekolah dikabarkan sering ditengarai “bolos”.
“Laporan masyarakat sekitar, bahwa sekolah SMPN 3 Arjasa sering tidak ada gurunya dan kepala sekolahnya karena kaseknya kebanyakan ada di Sumenep,” terang sumber awak media petisi.co.
Sehingga dampak dari itu sering tidak adanya guru dan kepala sekolah yang ditengarai sering tidak masuk “bolos” abai melaksanakan tanggung jawabnya, para siswa-siswi di SMPN 3 Arjasa terlantarkan, tidak ada kegiatan belajar mengajar (KBM).
“Anak (siswa-siswi) datang ke sekolah kadang tidak ada pelaksanaan pembelajaran,” jelas sumber awak media petisi.co seraya mengaku miris pada kondisi dunia pendidikan kita di Kabupaten Sumenep.
Pengawas SMPN 3 Arjasa membenarkan ihwal kasus yang terjadi di SMPN 3 Arjasa saat dikonfirmasi awak media petisi.co via seluler WhatsApp.
“Terimakasih atas informasinya. Hal ini sudah saya sampaikan ke Kasi GTK. Dan saya juga pernah memanggil kaseknya,” demikian terangnya.
Hanya saja ditanya ihwal pemanggilan kepada Kepala Sekolah SMPN 3 Arjasa Kepulauan Kangayan hingga kini enggan memberikan keterangan lebih lanjut.
Sementara Kepala Sekolah SMPN 3 Arjasa, Hady Suharto, saat dikonfirmasi awak media petisi.co enggan memberikan klarifikasi hingga berita ini tayang. (ily)
