Gus Sadad Sebut Suasana Panas di Muktamar NU Hanya Isapan Jempol Belaka

oleh -47 Dilihat
oleh
Anwar Sadad (kanan) foto bersama salah satu peserta muktamar di pembukaan Muktamar NU ke-34 di Lampung.

LAMPUNG, PETISI.CO – Ketua DPD Gerindra Jawa Timur (Jatim) H Anwar Sadad menghadiri pembukaan Muktamar PBNU ke-34 di Pondok Pesantren Daarussa’adah Lampung Tengah, Lampung, Rabu (22/12/2021).

Pria yang akrab dipanggil Gus Sadad itu melihat suasana di Muktamar sangat sejuk. Suasana panas yang selama ini menghiasi media sosial hanya isapan jempol semata.

“Kita bisa lihat semua, suasana Muktamar sangat sejuk, tidak ada suasana panas. Pembukaannya berjalan sangat lancar dengan kekhasan NU,” kata Sadad dalam siaran persnya, Rabu (22/12/2021).

Menurutnya, suasana sejuk Muktamar juga terlihat dari khutbah iftitah dari Rais Aam KH Miftachul Achyar. Khutbah dari Rais Aam menegaskan bahwa NU berada dalam fitrah sebagai pemimpin kemajuan keberagamaan dunia.

“Hal itu disimbolisasi dari tongkat Hadratussyaikh Hasyim Asy’ari pada masa kelahiran NU, menandakan NU menjadi komando. Dukungan dan pengakuan dari dunia Islam menunjukkan hal itu,” ungkapnya.

Wakil Ketua DPRD Jatim ini berharap, para muktamirin bisa menjaga momentum Muktamar ke-34 menuju ke arah yang bisa melahirkan gagasan besar sebagai kontribusi NU pada dunia.

“Saya juga berharap Muktamar ini tidak dibawa menjadi agenda politik praktis, karena hal itu akan merendahkan tema besar yang telah digagas oleh para kiai-kiai,” ujar pria yang juga keluarga besar Ponpes Sidogiri, Pasuruan ini.

Pihaknya juga mengapresiasi pidato Ketua Umum PBNU Prof Dr KH Said Aqil Siradj. Di dalamnya menggambarkan pembelaan terhadap negara dan konstitusi harus dipahami dalam kerangka menjalankan agama.

“Karena di dalam negara aman dan tenteram, agama dapat dijalankan dengan tenang,” kata Sadad yang namanya masuk dalam bursa Cagub Jatim 2024 menurut sejumlah survei lokal.

Sadad menambahkan, tema Muktamar NU yang menitikberatkan pada kemandirian merupakan langkah yang harus didukung oleh seluruh kaum Nahdliyin. Terutama oleh kader-kader Nahdliyin yang tersebar di dalam lembaga pemerintahan, dunia akademis, maupun dunia enterpreneur, dan relawan serta aktivis sosial.

“Khidmah pada peradaban dunia adalah positioning bahwa NU didesign untuk memberikan warna pada pemahaman keagamaan yang adaptatif dengan zaman. Pesan Muktamar ke-34 ini adalah isu penting menjelang satu abad usianya,” jelasnya. (bm)

No More Posts Available.

No more pages to load.