SURABAYA, PETISI.CO – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa memaknai momen peringatan Hari Kartini 2020 di tengah pandemi Covid-19 sebagai ujian bagi kaum perempuan. Selama masa darurat Covid-19, peran seorang perempuan benar-benar sangat diuji di semua lini dan bidang kehidupan.
“Tidak hanya di sektor domestik rumah tangga, namun juga pendidikan, ekonomi, serta kesehatan dengan menjadi garda terdepan penanggulangan Covid-19,” kata Khofifah dalam siaran persnya, Selasa (21/4/2020).
Hal itu, menurut Khofifah, dapat terlihat dari data yang dirilis Persatuan Perawat Nasional Indonesia atau PPNI dimana mayoritas perawat yang meninggal adalah perempuan. Dari 16 orang perawat yang meninggal akibat Covid-19, 11 orang diantaranya adalah perempuan.
“Jadi, tahun ini bukan lagi berbicara tentang kesetaraan. Tapi, peran dan tanggung jawab yang diemban para perempuan tersebut signifikan,” tegasnya.
Di sektor domestik rumah tangga, Khofifah menyebut, perempuan diharuskan ikut turut menjaga keselamatan seluruh anggota keluarga, memastikan tiap anggota keluarga tetap sehat dan terjaga asupan gizinya.
Belum lagi mereka juga diharuskan menjadi teman sekaligus guru bagi anak-anak selama masa belajar di rumah. Dalam hal ekonomi keluarga, tambah dia, perempuan harus mampu mengelola cashflow agar bisa memenuhi kebutuhan selama masa darurat.
Bukan tidak mungkin pendapatan keluarga berkurang atau bahkan terkena PHK, sehingga peran perempuan dalam mengatur keuangan rumah tangga sangat dibutuhkan.
“Tidak ada pilihan lain bagi perempuan selama masa pandemi Covid-19 ini selain tetap berdiri tangguh dengan seluruh peran yang diemban,” ucap mantan Menteri Sosial itu. (bm)