SURABAYA, PETISI.CO – Satu hari bekerja dari kantor kelurahan, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi tak hanya sibuk mengurus persoalan pelayanan publik dari balik meja.
Mendengar ada warga kotanya yang berstatus Orang Dalam Gangguan Jiwa (ODGJ). Ia mengajak jajaran Pemkot Surabaya untuk langsung terjun ke lapangan.
Langkah pendampingan secara persuasif akan ditempuh dengan berkoordinasi dengan puskesmas setempat dan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya.
“Nanti beliau bisa kami rawat,” ujarnya.
Eri menyasar salah satu rumah di Jalan Kranggan Gang 7 Kota Surabaya yang ditinggali oleh seorang wanita lansia bernama Basmi, bersama anaknya Sunarno.
“Mangkanya saya tadi datang ke sini terus diskusi untuk memastikan,” kata Eri di lokasi, Kamis (20/5/2021).
Pemkot Surabaya bakal melakukannya intervensi bantuan berupa renovasi rumah yang ditempati oleh Basmi.
Namun langkah itu tidak mudah. Pasalnya dua penghuni enggan untuk meninggalkan tempat tinggalnya.
Oleh karena itu, ia bersama pihaknya tengah memutar otak untuk menemukan cara agar Basmi dan anaknya, Sunarno mau di relokasi ke tempat lain sementara waktu.
“Kita akan pikirkan, soalnya (Basmi dan Sunarno) enggak mau keluar rumah,” jelasnya.
Sementara itu, Erlin selaku sukarelawan Pekerja Sosial Masyarakat (PSM) menerangkan, Sunarno sempat mendapatkan perawatan di rumah sakit jiwa. Kemudian ia dibawa pulang kembali oleh Basmi.
“Sudah dibawak ke RSJ terus diambil sama ibunya. Tadinya ibunya enggak depresi terus jadinya gitu,” kata dia.
Erlin mengaku setiap hari ia bersama warga secara rutin mengurus segala macam kebutuhan Basmi dan Sunarno.
“Saya mengurus permakanan karena KTP dan KK-nya ilang. Tadi pak Eri nanyain sama siapa kalau sakit, iya warga dan sama saya yang bantu,” tandas Erlin. (nan)