SURABAYA, PETISI.CO – Kombes Pol Latif Usman, Dirlantas Polda Jatim mengenai kecelakaan bus di Mojokerto-Surabaya KM 712.400 mengabarkan, kepolisian sudah melakukan olah TKP dengan Traffic Accident Analysis untuk menggambarkan lokasi kecelakaan dan posisi kendaraan saat terjadi kecelakaan. Hasil sementara penyebab kecelakaan bukan karena kondisi jalan tol.
Berdasarkan hasil test kit narkoba, ada indikasi kuat pria berinisial AF, sopir cadangan yang menggantikan sopir utama, menggunakan Amphetamine. AF menggantikan sopir utama saat di Rest Area KM 695 yang berjarak 17 kilometer dari lokasi kejadian kecelakaan. Kepolisian akan melanjutkan pemeriksaan, Selasa (17/5/2022).
Dirlantas Polda Jatim, Kombes Pol Latief Usman, menyebut, bahwa sopir itu menggunakan sejenis sabu usai dilakukan tes urine sementara.
“Selanjutnya untuk sopir hari ini kita ambil darah dan akan kita serahkan ke Labfor untuk mengetahui kandungan apa yang ada di pengemudi,” kata Kombes Pol Latief Usman, Selasa (17/5/2022).
Lebih lanjut Kombes Pol Latief Usman mengatakan, untuk saat ini masih belum diketahui secara pasti sopir bus itu menggunakan kapan dan dimana. Karena ada waktu satu jam sopir saat di Dieng dia juga tidak ikut makan.
“Kita masih mendalami dia memakai dimana, apakah di Wonosobo atau di lokasi lain nantinya untuk kasus ini kita serahkan ke Resnarkoba untuk dilakukan pendalaman,” ucapnya.
Diberitakan sebelumnya, bahwa PO Ardiansyah Nopol S 7322 UW, yang dikemudikan Ade Firmansyah, terguling setelah menabrak tiang VMS (Variable Message Sign) di pinggir bahu jalan tol Surabaya – Mojokerto KM 712+400 jalur A yang menyebabkan 14 warga Benowo, Surabaya meninggal dunia. (nul)