HLH Sedunia 2024, Ini Langkah Pemkot Surabaya Wujudkan Green Building dan Energi Terbarukan

oleh -137 Dilihat
oleh
Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi saat kerja bakti bersama dengan warga

SURABAYA, PETISI.CO – Pemerintah Kota Surabaya mengajak seluruh masyarakat untuk meningkatkan kesadaran dan tindakan dalam melestarikan lingkungan hidup pada Peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2024 yang jatuh pada hari Rabu, (5/6/2024). Dalam peringatan ini, Pemkot melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Surabaya mengingatkan beberapa hal penting terkait lingkungan.

Beberapa himbauan tersebut antara lain melarang pembuangan sampah dan barang bekas sembarangan, mengajak kerja bakti bersama, serta mengajak saling peduli terhadap lingkungan di sekitar pemukiman. Ajakan ini ditujukan tidak hanya untuk warga yang menetap tetapi juga bagi pendatang yang tinggal di Kota Surabaya.

Sekretaris DLH Surabaya, Achmad Eka Mardjianto, menekankan bahwa Pemkot Surabaya tidak bisa bekerja sendiri dalam menjaga kelestarian lingkungan hidup. Oleh karena itu, ia mengajak seluruh warga Surabaya untuk berpartisipasi.

“Kami juga mengajak dan melakukan sosialisasi ke sekolah-sekolah, baik TK, SD, maupun SMP. Di sana, kami memberikan pembelajaran mengenai lingkungan dan membiasakan anak-anak untuk membuang sampah pada tempatnya,” kata Eka.

Eka menjelaskan, dalam upaya menyadarkan masyarakat tentang pentingnya menjaga kelestarian lingkungan hidup, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi telah membentuk Kader Surabaya Hebat (KSH). Selain itu, DLH Surabaya juga membentuk Tim Yustisi yang bertugas melakukan sosialisasi dan penegakan sanksi terhadap pembuang sampah liar.

“Pengelolaan sampah di Surabaya adalah tanggung jawab bersama. Ada beberapa larangan yang harus ditaati, seperti membuang sampah tidak pada tempatnya, meletakkan sampah secara liar, dan menempatkan sisa bahan bangunan tidak pada tempatnya. Pelanggaran terhadap larangan ini bisa dikenakan sanksi pidana penjara hingga 6 bulan dan denda antara Rp75 ribu hingga Rp750 ribu,” tambah Eka.

Eka juga menyebutkan bahwa kesadaran warga Surabaya akan pentingnya lingkungan cukup tinggi.

“Dari data DLH, 80 persen pelaku pembuangan sampah liar bukan warga Surabaya karena KTP-nya kami tahan,” ujarnya.

Pemkot Surabaya telah melakukan berbagai upaya lain untuk menjaga kualitas dan kelestarian lingkungan hidup, seperti menyediakan 192 tempat pembuangan sampah (TPS) dan satu tempat pembuangan akhir (TPA) di Benowo. Sampah-sampah ini diolah di instalasi Pengolah Sampah menjadi Energi Listrik (PSEL) yang saat ini menghasilkan listrik sebanyak 11 Megawatt, dengan 2 Megawatt digunakan untuk operasional TPA dan 9 Megawatt dijual ke PLN.

Dalam menjaga kualitas lingkungan, Pemkot juga telah membuat 914 ruang terbuka hijau (RTH) di seluruh kota. “Kami terus membangun RTH dan saat ini Surabaya hampir mencapai target 25-30 persen dari yang diamanatkan oleh Kementerian PUPR, dengan capaian saat ini sekitar 23 persen,” jelasnya.

Pemkot Surabaya juga menerapkan sistem pembangunan green building pada setiap gedung baru, serta penggunaan solar cell di setiap lampu lalu lintas dan perkantoran di kota.

“Peran serta masyarakat sangat penting. Kami berterima kasih kepada seluruh warga Surabaya dan berharap kerjasama ini terus berlanjut demi menjaga kualitas dan kelestarian lingkungan hidup di Surabaya,” tutupnya. (dvd)

No More Posts Available.

No more pages to load.