Batu, petisi.co – Ikatan Keluarga Wartawan Indonesia (IKWI) PWI Jatim mengunjungi Kusuma Agro Industri di Kota Batu, Rabu (12/11).
Rombongan dipimpin Ketua IKWI PWI Jatim Endang Suprapti bersama para pengurus dan anggota yang disambut Supriyanto selaku General Manager (GM) Kusuma Agro Industri, yang mendampingi ibu-ibu IKWI melihat proses pembuatan dan pengemasan minuman sari apel, jambu dan leci apel dengan merek Siiplah.

Dalam keterangannya, Supri menjelaskan, proses produksi diolah dengan cara higienis dan halal, menggunakan dua mesin dengan kapasitas terpasang 75.000 karton selama 24 jam. Setiap karton berisi 32 cup minuman.
Ia menyebut, bahan baku minuman ini diperoleh dari kebun sendiri. Untuk produksinya menyesuaikan dengan kebutuhan. Jika saat menjelang lebaran atau Nataru produksi bisa mencapai 75,000/hari. Namun, ada kalanya produksi hanya 50.000 karton/hari.
“Produk diproses tanpa bahan pengawet. Namun melalui proses produksi yang benar produk bisa awet sampai 1 tahun,” ujarnya.
Untuk pengiriman ke toko atau swalayan, kata Supri, biasanya dikirim dalam kurun waktu 3 bulan setelah itu, minuman sari buah-buahan ini dipakai untuk event-event tertentu.

“Meski banyak usaha minuman serupa di tanah air, namun produksi Kusuma Agro Industri. Seiring berjalannya waktu, masyarakat kini lebih memilih minuman yang praktis siap saji,” ujarnya.
Dalam kunjungan ini rombongan Ibu-ibu IKWI PWI Jatim berkesempatan melihat langsung proses produksi pengolahan minuman hingga pengemasan.
Selain itu, ibu-ibu IKWI juga ditemani Hery untuk berkeliling kebun, petik apel serta melihat spot foto yang dibangun Kusuma Agro Wisata.
Endang Suprapti menjelaskan, kunjungan ke Kusuma Agro Wisata Kota Batu ini atas undangan Edy Antoro, founder Kusuma Agro Wisata-Batu.

Seperti diketahui, Edy Antoro adalah founder Kusuma Agrowisata Kota Batu. Ia merintis agrowisata tahun 1988 dengan dimulai wisata petik apel.
Kemudian disusul wisata petik strawberry dan terus berkembang ke banyak usaha seperti perhotelan, real estat, industri minuman, budidaya pertanian agroponik dan banyak lagi.
Dia termasuk startup yang sukses. Dengan filosofi berbisnis dan berbuat baik Edy Antoro dinilai telah memberikan kontribusi terhadap perkembangan agrowisata di Indonesia, khususnya di Kota Batu.
Dia menjadi inspirasi masyarakat Batu dalam pengembangan agrowisata. Istilah populernya, ikon Kota Wisata untuk Kota Batu tak bisa dipisahkan dengan Edy Antoro.
Kunjungan ini selain untuk menambah wawasan juga merupakan pengalaman yang baru bagi ibu-ibu IKWI PWI-Jatim.(cah)









