Implementasi Pertanian Presisi Berbasis Teknologi di Bondowoso

oleh -57 Dilihat
oleh
DPSDLH, Dwi Rudi Hartoyo diwawancarai wartawan.

BONDOWOSO, PETISI.CO – Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) akan menerapkan teknologi pada bidang pertanian di Kabupaten Bondowoso tahun 2020. Caranya, implementasi pertanian presisi berbasis teknologi.

Hal ini dijelaskan Direktur Pengembangan Sumber Daya dan Lingkungan Hidup (DPSDLH), Direktorat Jendral Pembangunan Daerah Tertinggal (Dirjen PDT), Dwi Rudi Hartoyo, usai sosialisasi, Kamis (7/11/2019), di kantor Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Bondowoso.

Menurutnya, pertanian presisi adalah pemanfaatan teknologi dalam memaksimalkan hasil pertanian untuk mencapai ketahanan pangan.

“Bondowoso nanti menjadi salah satu mengembangkan pertanian presisi. Selain itu,  supaya evaluasi di jawa lebih komprehensif juga relevan karena  potensi pertaniannya banyak untuk dijadikan model bahan evaluasi ke depan,” tuturnya.

Konsep pertanian presisir ini, dapat mengidentifikasi keadaan dan kebutuhan dari setiap tanaman,  sehingga proses pertanian lebih praktis. Dari pengidentifikasian tersebut, petani akan lebih paham tindakan apa yang harus dilakukan pada setiap tanamannya.

“Tanaman mana yang membutuhkan air dan mana yang harus diberikan pestisida, dan tanaman mana yang harus dipupuk,” urainya.

Identifikasi tersebut, lanjut dia, berkat sensor yang disematkan. Sensor akan memberikan informasi mengenai berbagai hal yang terkait dengan tanaman.

Misal, apakah perlu menambah pupuk, apakah perlu menambah air, suhu di sekitar lokasi tanam hingga rekomendasi jadwal panen. Hal itu membuat hasil panen yang diperoleh petani menjadi lebih baik.

“Kita merubah prilaku masyarakat bahwa petani tidak harus setiap hari ke sawah. Pertanian presisi ini memberikan deteksi jika tanaman membutuhkan zat hara, air dan sebagainya. Termasuk kapan memnutuhkan pengobatan,” katanya.

Seraya menambahkan, penerapan teknologi di bidang pertanian dapat meningkatkan potensi pertanian karena akan turut menarik perhatian kaum muda untuk ikut serta menggeluti pertanian di daerahnya.

“Bagaimana menggerakkan anak muda mau menjadi petani, tapi petani millenial. Sekarang anak muda yang berkiprah, pertanian tambah bagus dengan memanfaatkan teknologi,” tambahnya.

Tak hanya itu saja yang dijelaskan, ia juga berharap semua tahap perencanaan berjalan dengan lancar. Sehingga tahun depan implementasi pertanian presisi berbasis teknologi segera terealisasi.

“Persiapannya dari sekarang. Nanti kita susuaikan yang disediakan oleh Pemkab Bondowoso,” pungkasnya.(tif)