Indulita, Kue Kering Pawon Bu Inul Sidoarjo Laris Terjual Tembus Pasar Luar Pulau

oleh -125 Dilihat
oleh
Terkenal Indulita, kue kering buatan Ainun Isrotin (kiri) diminati pelanggan Yuni dan Niken (kanan)

Sidoarjo, petisi.co – Sepuluh hari jelang perayaan Idul Fitri 1446 H, Kue Kering produksi Pawon Bu Inul, di Desa Sepande Ngemplak, Candi Sidoarjo laris dipesan para pelanggan.

Sebagian besar konsumen mengaku sengaja memborong kue kering ini untuk suguhan tamu saat acara silaturahmi lebaran. Kue kering buatan Pawon Bu Inul sangat disukai lantaran rasanya yang indulita dibandingkan produk sejenis di tempat lain.

Aneka kue kering produksi Pawon Bu Inul, Desa Sepande Ngemplak Candi Sidoarjo dikenal paling indulita

“Setiap tahun jelang idul Fitri, saya kerap belanja kue kering di dapur Bu Inul. Karena rasanya indulita banget, empuk gurih dan pas di lidah. Kebetulan saya borong beberapa macam untuk suguhan tamu saat lebaran,” aku Yuni (40), salah seorang pelanggan asal Kota Sidoarjo, Jum’at (21/3/2025).

Pendapat senada disampaikan Niken (35), perantauan asal Jombang yang telah lama pesan kue kering lebaran untuk dijadikan oleh-oleh ketika mudik pulang kampung.

“Ini tadi saya belanja beberapa toples kue kering. Untuk dibawa pulang saat mudik nanti ke kampung halaman dan dibagi-bagikan ke sanak saudara sebagai oleh-oleh. Saya sering beli disini karena terkenal indul banget rasanya,” ungkap Karyawan Pabrik di Sidoarjo ini.

Sementara itu, Ainun Isrotin (49) pemilik Pawon Bu Inul mengatakan penjualan kue kering meningkat tajam saat memasuki Minggu kedua Ramadan. Bahkan untuk bisa mengejar target pesanan, ia memperpanjang waktu kerja karyawan dan menambah jam lembur.

“Alhamdulillah pesanan terus berdatangan. Semakin hari tambah meningkat. Untuk mengejar tingginya permintaan. Karyawan saya dua orang, harus lembur,” ucap Ainun.

Menurutnya dari banyak macam kue kering buatannya, ada 6 jenis yang laris digemari konsumen. Yakni nastar, pastel abon mini, kuping gajah, castangel, kue kacang dan springroll abon ikan.

“Semuanya laris disukai pelanggan. Tapi yang paling laris nastar sampai di pesan orang dari Jakarta, Lampung dan Kalimantan. Hari ini kirim nastar ke Jakarta 200 toples, Lampung 250 toples dan Kalimantan 300 toples,” ucapnya dengan senyum mengembang.

Ainun mencatat terjadi peningkatan penjualan signifikan dibandingkan lebaran tahun lalu. Saat idul Fitri 2024, seluruh kue buatannya laku sebanyak 800 toples atau setara produksi 40 kg. Maka di tahun ini, penjualan sudah mencapai 2.400 toples atau sekitar 120 kg.

“Peningkatan penjualan sampai 3 kali lipat dibandingkan tahun lalu. Pesanan kue kering untuk lebaran tahun ini, saya prediksi terus naik sampai mendekati perayaan idul Fitri nanti,” tutur Ainun penuh Sumringah.

Kue kering buatan Pawon Bu Inul dijual bervariasi antara Rp 40.000-Rp 60.000 per kemasan bergantung jenis dan beratnya. Selain menjual satuan, ia juga melayani pesanan partai dalam jumlah banyak dengan harga spesial.

“Ada harga khusus menarik jika beli banyak atau partai. Boleh juga beli satuan sesuai keinginan. Saya juga melayani pesanan paket custom dengan hiasan ucapan idul fitri. Segalanya bisa by order, dengan datang kesini atau dikirim,” tandas mantan karyawan sebuah restoran ternama ini. (luk)