Ingin Susul Istri, Manula Pogar Bangil Bunuh Diri

oleh -34 Dilihat
oleh
Petugas menunjukkan lokasi korban gantung diri

PASURUAN, PETISI.CO Setelah Senin (28/8/2017) warga Kelurahan Pagak, Kecamatan Beji digemparkan penemuan mayat korban pembunuhan dengan luka pada lehernya, kembali warga Kelurahan Pogar, Kecamatan Bangil digegerkan manula gantung diri didalam rumahnya, Selasa (29/8/2017).

Menurut Kapolsek Bangil Kompol Abdul Hadi, saat dikonfirmasi, sementara ini dugaan kuat korban tewas akibat bunuh diri dan dimungkinkan mengalami depresi berat.

Korban bernama Ngaderi (85) warga jalan Patimura RT 01/RW 04 Kelurahan Pogar, Kecamatan Bangil, Kabupaten Pasuruan.

Korban ditemukan gantung diri pertama kalinya oleh keponakannya sendiri sekitar pukul 09:00. Selama ini korban hidup sendiri dirumahnya.

“Dari olah TKP yang kami lakukan, ditubuh korban tidak ditemukan bekas penganiayaan. Saat ini untuk memastikan kematian korban, kami evakuasi dan visum ke RSUD Bangil,” pungkas Kapolsek Bangil.

Korban dievakuasi ke RSUD Bangil oleh petugas

Sementara itu cerita yang sampaikan oleh keponakan korban Siswanto (42),  sejak beberapa minggu belakangan ini, pakde Ngaderi (korban) selalu meminta mati.

“Pada jam 09:00 seperti biasa, rumah ini saya buat untuk membuka bengkel mobil. Saat hendak membuka rumah dan mencari pakde Ngaderi tidak ada di kamarnya, namun setelah dilihat ke belakang terlihat pakde tergantung di tiang kamar mandi. Saat itu pula saya minta tolong ke tetangga dan kemudian diteruskan ke polisi,” ungkap Siswanto yang sehari-hari merawat korban.

Ditambahkan, didalam sakunya petugas Polsek Bangil menemukan surat wasiat yang isinya meminta pada dirinya untuk mengambil uangnya di beberapa tempat untuk digunakan sebagai selamatan.

“Selama ini pula pakde Ngaderi tidak menderita sakit dan hanya ingin menyusul istrinya yang telah meninggal dunia sejak tahun 1983,” pungkas pria yang telah diasuh korban sejak masih kecil.

Dari pantuan Petisi.co, akibat dari diketahui adanya orang gantung diri, ruas jalan raya utama kota Bangil mengalami kepadatan.

Hal ini dikarenakan banyaknya warga yang ingin melihat secara langsung keadaan korban, pun demikian pula pengendara sengaja memperlambat laju kendaraan ingin tahu apa yang sedang terjadi.

Tepat pukul 10:00 setelah dilakukan olah TKP, petugas membawa korban ke kamar mayat RSUD Bangil.(hen)