Ini Dia Juara Kelas E Pra Remaja Krida Siswa II PSHT Unej

oleh -74 Dilihat
oleh
PSHT Ranting Mumbulsari, Gais Andika Maulana mengalahkan lawan tandingnya di sudut biru atas nama Farel Yanuar dari Bangsalsari.

JEMBER, PETISI.CO – Pemenang di kelas E Pra Remaja dari Sudut Merah dari PSHT Ranting Mumbulsari atas nama Gais Andika Maulana, asal Dusun Mandigu, Desa Suco, Kecamatan Mumbulsari. Gais berhasil mengalahkan lawan tandingnya di sudut biru atas nama Farel Yanuar dari Bangsalsari. Saat Krida Siwa II yang digelar oeh UKM PSHT Universitas Jember, pada Hari Senin (22/11/2021).

Sejak awal pertandingan Gais memang tampak lebih unggul, dengan memainkan tehnik tendangan, bantingan, dan guntingan, hingga beberapa kali sudut biru terjatuh.

Keunggulan Gais tampaknya didukung dengan disiplin latihan tinggi, yang menurut pengakuan remaja itu, dilakukannya selama tiga tahun di sasana atlit PSHT Ranting Mumbulsari.

“Sudah tiga tahun saya berlatih,” kata remaja berusia 14 tahun itu.

Selama mengikuti latihan dilakukannya dengan senang hati, tentunya karena kedua orang tuanya juga turut memberikan dukungan.

“Ya didukung orang tua mas,” ujarnya.

Gais mengakui kadang ada rasa malas, dalam mengikuti latihan. “Itu dukanya mas,” ujarnya.

Melalui pelatihnya, Arif Oknovian didapat informasi tentang kegigihan Gais dalam meraih prestasi, yang tidak didapatkannya dengan serta merta melainkan dengan kesungguhan dan disiplin tinggi.

“Anaknya memang semangat dalam menjalankan latihan,” kata Arif.

Arif yang juga sebagai Wakil Ketua Bidang Kepelatihan dan Atlit Ranting PSHT Mumbulsari, menjelaskan bahwa Gais beberapa mengalami kegagalan mengikuti pertandingan, namun kegagalannya tidak membuatnya surut untuk terus berlatih.

“Pada pertandingan pertama gagal di babak penyisihan (tahun 2020), di tahun 2021 pertandingan di Kecamatan Wuluhan juga, baru kali ini bisa masuk di Krida siswa II,” ujarnya.

Anaknnya memang bersemangat, kata Arif, Gais berlatih di TC Atlit sejak dua tahun terahir. Keberhasilan Gais menurut Arif juga berkat dukungan orang tua, yang turut memberikan dukungan maksimal bagi keberhasilan Gais.

“Tanpa dukungan orang tua, saya sebagai pelatih gak bisa apa – apa,” tuturnya.

Mengenai metoda latihannya, menurut Arif sebenarnya sederhana saja, seperti kurikulum atlit pada umumnya. Hanya saja Arif menitik beratkan pada pola serang yang lebih akurat dan tepaat sasaran untuk mendapatkan poin untuk kemenangan dalam pertandingan.

“Jadwal setiap minggu 3 kali latihan, tapi yang bisa dikatakan setiap hari latihan,” ujar Arif.

Lebih lanjut Arif sebagai pelatih berharap menjadikan pencak silat sebagai sarana untuk meraih cita – citanya di masa mendatang.

“Saya pribadi berharap agar adik – adik tetap bersemangat berlatih dan tidak bosan, sehingga bukan hanya sekedar menginginkan juara dalam pertandingan, tetapi juga berhasil meraih cita – citanya dimasa mendatang,” ungkapnya. (mmt)