Ini Langkah Pemkot Surabaya Atasi Putus Sekolah

oleh -59 Dilihat
oleh
Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi saat meninjau MBG di beberapa sekolah

Surabaya, petisi.co – Pemerintah Kota Surabaya mengembangkan model Sekolah Rakyat yang disesuaikan dengan kondisi dan potensi kota, sebagai solusi pendidikan bagi anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem. Ini menjadi langkah strategis untuk mengatasi keterbatasan lahan yang lazim di kota metropolitan seperti Surabaya.

Meski terinspirasi dari program Kementerian Sosial (Kemensos) RI, Pemkot Surabaya melakukan modifikasi agar lebih sesuai dengan kebutuhan lokal.

Pengurus Lembaga Perlindungan Anak Jawa Timur, M. Isa Ansori, menjelaskan bahwa Surabaya tidak mengadopsi model boarding school yang membutuhkan lahan besar. Sebaliknya, kota ini memanfaatkan lembaga-lembaga boarding yang sudah ada—seperti panti asuhan, sekolah berasrama, dan pondok pesantren—yang tersebar di berbagai wilayah.

“Anak-anak tetap bersekolah di dekat tempat tinggal mereka, sehingga lebih mudah diawasi dan tidak terkendala mobilitas,” ujarnya, Senin (24/3/2025).

Surabaya juga konsisten menjamin hak pendidikan anak melalui beragam program bantuan—mulai dari bantuan seragam dan buku, BOSDA sebagai pelengkap BOS dari pemerintah pusat, hingga Beasiswa Pemuda Tangguh bagi siswa SMA/SMK di luar kewenangan pemkot.

Ada pula program unggulan Satu Keluarga Satu Sarjana yang telah membiayai pendidikan tinggi bagi sekitar 3.800 anak Surabaya, terutama di perguruan tinggi negeri, dengan total anggaran Rp183 miliar.

Model Sekolah Rakyat ini diharapkan memperkuat upaya mencegah anak putus sekolah karena alasan ekonomi. Menurut Isa, pendekatan Surabaya terdiri dari lima strategi:

  1. Optimalisasi lembaga boarding dan pendidikan formal

Anak-anak tanpa akses pendidikan akan ditempatkan di lembaga boarding terdekat, sementara tetap bersekolah di sekolah umum di sekitarnya.

  1. Pendidikan karakter terpusat

Anak-anak akan mengikuti pembinaan karakter secara berkala di fasilitas milik Pemkot seperti Kampung Anak Negeri dan Asrama Bibit Unggul.

  1. Kolaborasi dengan berbagai pihak

Pemerintah dapat menggandeng dunia usaha, organisasi sosial, dan komunitas pendidikan untuk mendukung pendanaan dan operasional program.

  1. Penguatan sekolah bagi keluarga rentan

Sekolah-sekolah yang sudah menangani anak dari keluarga miskin tidak akan kehilangan murid, tapi justru diperkuat melalui kolaborasi.

  1. Model satelit untuk jenjang SMA

Pemkot dapat bekerja sama dengan Universitas Negeri Surabaya (Unesa) untuk menerapkan konsep sekolah satelit berbasis pendidikan karakter.

Isa menyimpulkan bahwa model Sekolah Rakyat versi Surabaya adalah solusi inovatif yang bisa menjadi contoh bagi kota lain. Dengan memanfaatkan lembaga yang ada, didukung kebijakan dan anggaran yang tepat, Surabaya menunjukkan komitmennya terhadap pendidikan yang inklusif dan berkelanjutan.

“Harapannya, anak-anak bisa tumbuh dengan bekal pendidikan yang layak, lepas dari kemiskinan, dan berkontribusi untuk masa depan bangsa,” tutupnya.

Ia menambahkan, anggaran dari Kemensos untuk Sekolah Rakyat sebaiknya difokuskan langsung ke kebutuhan anak-anak, agar mereka bisa berprestasi dan melanjutkan pendidikan. (dvd)

No More Posts Available.

No more pages to load.