BONDOWOSO, PETISI.CO – Masa berakhirnya jabatan seorang Kepala Desa (Kades) Prajekan Lor, Kecamatan Prajekan, Kabupaten Bondowoso, pada tanggal 23 November 2018, menjadi perbincangan hangat di kalangan publik.
Pasalnya, mantan Kades tersebut, yang masa jabatannya sudah berakhir, tapi masih menandatangani pencairan Dana Desa (DD). Hal ini, dicetuskan warga desa Prajekan Lor sendiri.
Menurut mereka, meskipun pihak kecamatan, sudah mengusulkan Pj Kepala Desa kepada Bupati Bondowoso, Salwa Arifin, namun SK pengganti kades tersebut, hingga saat ini tak kunjung ditanda tangani.
“Terkait kasus ini, akan berdampak hukum kepada mantan kades dan pihak-pihak terkait, karena sisa pencairan Dana Desa yang 30% di Desa Prajekan Lor, peraturan dan perundang-undangan ,” tuturnya.
Tak hanya itu, masyarakat menduga kalau mantan kades ada kongkalikong dengan pihak kecamatan setempat. “Jika tidak ada semacam kongkalikong, proses pencairan dana itu tak kan berjalan mulus,” imbuhnya.
Terkait pencairan Dana Desa tersebut, diakui bendahara Desa Prajekan Lor, Sugik. Katanya, pencairan Dana Desa itu, dicairkan pada tanggal 24-27 November 2018. “Benar, dana itu dicairkan oleh mantan Kades,” ungkapnya.
Sementara, Mantan Kades Prajekan Lor, Fandi Sofyan Hidayat, ketika dikonfirmasi, membenarkan jika masa jabatannya sebagai Kades Prajekan Lor sudah berakhir tanggal 23 November 2018 lalu, sesuai SK Bupati Bondowoso.
Disamping itu, Fandi juga mengaku jika dirinya juga menandatangani pencairan DD, meski sudah tak berwenang.
“Kami melakukan ini semua, karena ada rekomendasi dari Kecamatan dan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Bondowoso,” akunya.
Setelah ditanya soal rekomendasi tersebut, ia mengatakan, bahwa rekomendasi dari pihak Kecamatan dan DPMD pada tanggal 15 November 2018. “Sebelum masa jabatan saya berakhir,” urai mantan Kades itu.
Terkait kasus ini, camat Prajekan, Abdurrahman maupun kepala DPMD Bondowoso, masih belum bisa dikonfirmasi.(tip/sun)
