Jatim Jadi Pusat Pandemi, PKS: Jangan Terjebak Istilah Normal atau New Normal

oleh -80 Dilihat
oleh
Kang Irwan memimpin Rakor UPPA PKS se-Surabaya Raya secara daring.

SURABAYA, PETISI.CO – Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Jawa Timur (Jatim) meminta masyarakat untuk meningkatkan disiplin dalam menaati protokol kesehatan agar tercegah dari penularan Covid-19.

Hal tersebut disampaikan Ketua Umum DPW PKS Jatim, Irwan Setiawan menyikapi data pemerintah tentang Jatim sebagai provinsi tertinggi dalam kasus positif dan kematian akibat Covid-19.

“Kami instruksikan semua pengurus dan kader di Jatim untuk meningkatkan disiplin dalam protokol kesehatan,” kata Irwan dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Unit Pembinaan dan Pengkaderan Anggota (UPPA) PKS se-Surabaya Raya melalui video telekonferensi, Minggu (28/6/2020).

Rakor tersebut, dilakukan secara daring dan diiikuti ratusan Ketua UPPA dari Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik. “Saat ini, menurutnya, Jatim menjadi pusat pandemi. Jangan terjebak pada istilah normal atau new normal,” tambahnya.

Karena itu, dia meminta pengurus, kader PKS dan warga Jatim untuk tidak membuat kerumunan atau keramaian yang tidak perlu. Maka melindungi diri, keluarga, dan masyarakat sekitar kita dari wabah ini menjadi penting.

“Sebisa mungkin di rumah saja. Itu paling aman. Jika pun harus keluar untuk yang penting saja. Misalnya bekerja. Atau belanja. Setelah selesai langsung kembali ke rumah dan langsung mandi. Seluruh pakaian dan perlengkapan dicuci bersih,” jelasnya.

Saat di luar, lanjut Irwan, wajib memakai masker yang bersih. Pihaknya tidak merasa malu dan bosan untuk terus mengingatkan perlunya memakai masker ini dengan benar. Tutupi hidung dan mulut. Jangan ditaruh dagu atau leher.

“Ini kan untuk menjaga diri kita dan juga orang lain. Jangan bandel. Ojok ngeyelan. Dan meskipun sudah memakai masker, tetap jaga jarak aman dua meter,” katanya sambil merentangkan tangan.

Selain itu, Irwan mengingatkan jangan lupa untuk selalu mencuci tangan pakai sabun. “Lakukan mencuci tangan dengan benar. Dengan sabun atau hand sanitizer. Sesering mungkin. Terutama setelah menyentuh benda dari luar atau yang disentuh banyak orang,” tuturnya.

Kang Irwan, sapaan akrabnya, juga mengajak untuk menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh dengan tidur yang cukup, olahraga ringan dan makanan bergizi. Jam 9-10 malam sudah harus tidur, gak usah begadang.

“Tiap pagi habis subuh olahraga saat kondisi sepi. Olahraga yang ringan saja asal rutin. Sekaligus mendapat sinar matahari. Makan dijaga yang bergizi, meski sederhana. Tidak usah neko-neko. Jika ada bisa ditambah vitamin dan suplemen kesehatan,” paparnya.

Kebiasaan hidup seperti inilah yang harus kita lakukan untuk tetap selamat dari wabah. “Beradaptasilah agar kita bisa survive sebagai masyarakat secara keseluruhan. Adaptasi dengan Kebiasaan Baru (AKB). Saya yakin kita semua bisa,” ucapnya.

Pihaknya merasa prihatin dengan kondisi pandemi yang semakin parah di Jatim, terutama di Surabaya dan sekitarnya. Rumah Sakit sudah tak ada yang bisa menampung pasien Covid-19. Sementara penderita terus berdatangan.

“Belum lagi para tenaga medis berkurang, karena ada yang terpapar. Kondisi pemakaman keputih tempat korban Covid-19 juga hampir penuh. Situasi di hilir sudah seperti itu,” paparnya.

Karenanya saat ini penting untuk terus menyadarkan masyarakat untuk pencegahan. “Di hulu ini ujung tombaknya adalah keluarga. Mari sama-sama melindungi anggota keluarga kita,” ajak Kang Irwan.

Kepada Pemerintah, PKS Jatim meminta agar terus berupaya menekan laju penyebaran pandemi sesuai protokol dan saran para ahli. Yang pertama, rapid test dan swab test bisa terus digalakkan agar tracing cluster bisa dilakukan untuk memutus rantai penyebaran.

Kedua, Surabaya Raya sebagai episentrum harus mendapat perhatian serius. Mulai hulu hingga hilir. “Ketiga, penegakan protokol pencegahan penanganan Covid-19 oleh pemerintah dengan sangat ketat,” tandasnya.

PKS Jatim mengapresiasi langkah pemprov melakukan intervensi dengan membentuk Tim Gabungan Forkopimda Jatim dan Gugus tugas Surabaya Raya. Kami berharap pemerintah terus meningkatkan tensi penanganan wabah ini. Sebab kurva pandemi masih terus naik.

“Saya yakin pemerintah dan juga kita, tidak akan menyerah. Karena itu semua pihak harus terlibat sesuai dengan peran masing-masing,” ucapnya. (bm)

No More Posts Available.

No more pages to load.