Jelang HUT 103 Kota Madiun, Wali Kota Bersama Forkopimda Gelar Sarasehan Pencak Silat

oleh -77 Dilihat
oleh
Pemberian tali asih oleh Wali Kota Madiun.

MADIUN, PETISI.CO – Pencak Silat merupakan bidang olahraga yang telah diakui oleh dunia, dalam hal ini badan kebudayaan PBB yakni UNESCO. Diakui, pencak silat selain sebagai sebuah budaya, juga merupakan nilai etis dalam hubungan antar sesama.

Menindaklanjuti hal ini dan dalam rangka HUT Kota Madiun ke-103, Wali Kota Madiun Maidi bersama Forkopimda Kota Madiun, menggelar acara Sarasehan Budaya, dengan tema “Pencak Silat Kota Madiun Membumi dan Santun” di Edu Park Ngrowo Bening, Kamis 3 Juni 2021 malam.

Suasana saresehan.

Sebagai narasumber dalam acara sarasehan, Wali Kota Madiun Maidi, Kapolres Madiun Kota AKBP Dewa Putu Eka Darmawan, Dandim 0803/Madiun Letkol Inf Edwin Charles, Kasubdit Bidang Seni dan Budaya IPSI Jatim Vina Natalia, dan Agus Wiyarta bertindak sebagai moderator. Turut hadir Ketua dan perwakilan 14 Perguruan Pencak Silat Kota Madiun.

Wali Kota Madiun, Maidi mengatakan, Kota Madiun semakin tua, yakni tahun 2021 ini telah genap berusia 103 tahun. Dimana semakin tua dari umur hendaknya lebih dapat untuk mawas diri dan mampu untuk menjadi visioner ke depannya. Diungkapkan Maidi, Kota Madiun dalam kurun waktu dua tahun dalam masa kepemimpinan MADA, dapat dilihat bagaimana perkembangan budaya khususnya pencak silat.

“Hal inilah yang menjadi perenungan bersama, terutama bagaimana pencak silat mampu berprestasi dan menjadi kebanggaan. Visioner yang dimaksud adalah bagaimana di masa depan, pencak silat mampu untuk berprestasi, mampu berbicara di kancah internasional dan menjadi kebanggan kita,” ujar Maidi.

Maidi berencana, ke depan kegiatan sarasehan semacam ini bakal dilakukan secara bergiliran dari satu perguruan ke perguruan yang lain. Orang nomer satu di Kota Pendekar ini menyebut poin penting dari jiwa visioner adalah, bila seni pencak silat dapat memajukan kehidupan ekonomi masyarakat. Saat ini pihaknya menunggu masukan dan gagasan dari ketua Dewan Kesenian dan 14 perguruan pencak silat.

Kapolres Madiun Kota, AKBP Dewa Putu Eka Darmawan l mengakui, dengan adanya 14 perguruan pencak silat di Kota Madiun, julukan sebagai Kota Pendekar yang melekat, menjadi lambang keberagaman dan menjadi alat pemersatu. Situasi guyub rukun juga menjadi hal yang penting di dalam menciptakan situasi Kamtibmas yang kondusif, dan orang-orangnya mempunyai rasa bangga sebagai warga Kota Madiun.

“Tidak dipungkiri bahwa di masa lalu perguruan pencak silat mempunyai konflik. Namun hendaknya di era sekarang ini, kita mampu untuk berpikir jauh ke depan, visioner seperti yang dikatakan pak Wali Kota tadi. Artinya, pencak silat mampu menjadi pemersatu keberagaman,” kata Dewa.

Sementara itu, Dandim 0803/Madiun, Letkol Inf Edwin Charles mengatakan, ada tiga variabel dari tema Pencak Silat yang membudaya, membumi dan santun. Visi ke depan adalah pencak silat merupakan budaya hasil dari olah jiwa dan karsa, dan pencak silat berakar dari Madiun. Untuk mencapai visioneritas, maka diperlukan karakter yang membumi dan santun sehingga dapat menciptakan ikon dari pencak silat yang dikenal di dunia internasional.

“Bahwa dari segi perspektif di bidang keamanan, pencak silat tidak terlepas dari jiwa ksatria yang dijadikan sebagai alat pengendali diri. Sehingga dalam hal ini karakter seorang pendekar yang ksatria adalah elemen dari istilah membumi dan santun tadi,” tegas Edwin Charles.

Kasubdit Bidang Seni dan Budaya IPSI Jatim Dra Vina Natalia mengakui, bahwa Pencak Silat Indonesia merupakan salah satu budaya yang telah mendunia. Namun tidak dipungkiri oleh wanita yang sejak tahun 1992 dan 1994 telah mengikuti event Kejuaraan Dunia Pencak Silat ini, bahwa di era sekarang telah terjadi pergeseran budaya, di mana minat terhadap budaya sendiri telah perlahan menghilang.

“Bahwa effort dari karakter yang membumi dan santun tadi adalah di bidang pertahanan dan keamanan serta dalam kehidupan berbangsa dan bernegara menjadi lebih kuat,” tandasnya. (adv/iya)

No More Posts Available.

No more pages to load.