Jelang Idul Adha, Pemkab Jember Pantau Harga Stok Bahan Pangan dan Gas LPG 3 Kg

oleh -386 Dilihat
oleh
Bupati Jember bersama pihak terkait di acara Si-Rambo yang di laksanakan di Perkebunan Banjarsari

JEMBER, PETISI.CO – Bupati Jember, Hendy Siswanto  bersama Wakil Bupati Jember, Firjaun Barlaman dan jajaran Forkopimda Kabupaten Jember menggelar kegiatan rutin, Si Rambo, Rabu (12/06/2024) pagi di Perkebunan Banjarsari, Kecamatan Bangsalsari.

Menjelang Hari Raya Idul Adha, Bupati Jember, Hendy Siswanto meminta seluruh pihak untuk bergerak dan turun ke masyarakat. Tujuannya, dalam rangka memantau dan mengendalikan inflasi di pasar, sekaligus mencegah timbulnya kelangkaan gas LPG 3 Kg.

“Selama 5 hari ke depan, OPD, instansi, dan stakeholder terkait perlu turun ke agen LPG, pedagang, dan pegiat UMKM dan mengingatkan serta menginformasikan tentang regulasi pembelian Gas LPG 3 Kg. Karena Pemerintah Kabupaten Jember juga harus bisa mengendalikan harga bahan pangan yang ada di pasar,” tegasnya.

Harga akan mengalami kenaikan utamanya di bumbu bumbuan dan tentunya harus ada tindakan nyata kita untuk menghadapi Hari raya Idhul Adha ini, tindakan nyata kita tentunya dengan melakukan kegiatan pasar pasar murah dan membantu mengecek ketersediaan barang di lapangan terutama yang ada di pengepul pengepul.

Tolong kepada dinas TPHP melalui kawan kawan penyuluh dilakukan pengecekan di lapangan agar kiranya nanti agar tidak sampai kekurangan stok. “Selanjutnya pada 6 Juni kita ada problem sedikit tapi kita telah melaksanakan pelaksanaan pendistribusian likuid pertoliun gas atau  LPG 3 kg agar tepat sasaran,” tuturnya.

Terkait dengan Gas LPG tiga kilogram sudah dibahas di bidang perekonomian Jawa Timur , Disperindag, Pol PP dan instansi terkait di Pemerintahan Kabupaten Jember dan juga dari Pertamina.

Lanjut Bupati terkait dengan adanya perubahan ini minta bantuan kepada temen-temen sekalian terkait dengan kebutuhan gas yang untuk usaha UMKM karena diperuntukan untuk warga yang kurang mampu dan usaha mikro.

“Untuk pembelian itu dibatasi, jadi pakai NIK per satu tabung, namun yang terjadi di lapangan setelah kami cek pedagang UMKM yang bersedia usaha kue kacang sehari bisa 20 tabung,” ungkap Bupati.

Bupati sudah ingatkan agar mereka mematuhi aturan yang ada, solusinya adalah beli yang 12 kg, jadi kalau dibeli sebayak 20 tabung per orang yang lain tidak kebagian, sedangkan jatah kita dari Pertamina sudah cukup besar sekitar 60.000 tabung.

Dengan jatah sebesar itu belum satu hari sudah habis, bahkan jatah ditambah 25.000 tabung dan menjadi 95.000 tabung juga hanya berumur satu setengah hari. Kepada Disperindag dan Diskop  Kabupaten Jember untuk mengembangkan.

Terkait dengan sistem dan skemanya kita harus rumusan, apa yang harus dilakukan apa kita pinjam tabung Pertamina atau tabungnya kan mahal, kalau pas ramai kayak gini pasti kurang. Masyarakat kita sangat konsumtif jadi kebutuhan tabung sangat tinggi, tapi di hari hari biasa tidak digunakan dan kita tidak punya uang untuk beli tabung itu.

Guna sikapi persoalan tabung gas LPG 3 Kg di kabupaten Jember Bupati meminta kepada Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Jember untuk memberikan rekom kepada sebanyak mungkin kepada pihak yang ingin menjadi agen guna memotong mata rantai gas agar cepat sampai di masyarakat dengan harga yang murah.

Bupati juga mengemukakan harga gas LPG 3 kg di agen seharga Rp.16.000 sedangkan di pangkalan Rp.18.000, sedangkan di tingkat pengecer bisa 20.000-30.000 karena terkait dengan biaya transportasi. Tapi hal yang demikian masyarakat merasa terbebani karena mahal.

Dari sidak kemarin ditemukan pihak cafe dan hotel menggunakan tabung 3 kg. Harusnya mereka memakai gas LPG yang 12 kilogram, pihak laundry juga memakai gas LPG tiga kilogram dari cafe, hotel dan laundry itu per hari bisa memakai puluhan tabung berat, mereka pasti membeli dengan banyak karena untuk stok.

Di acara si Rambo ini kolaborasi antara semua pihak sangat diperlukan agar semua kebutuhan pokok menjelang hari raya Idhul Adha bisa terkendali. “Kami harap semua pihak sampai di tataran Muspika, desa untuk menjaga ketersediaan bahan bahan pokok yang dibutuhkan oleh masyarakat,” pungkas Bupati. (git)

No More Posts Available.

No more pages to load.