Jelang Idulfitri, Pemkot Surabaya Pastikan Stok Pangan Aman Lewat GPM

oleh -82 Dilihat
oleh
GPM yang berlangsung di Halaman Kantor Kecamatan Tandes, Surabaya

Surabaya, petisi.co – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya kembali menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM) untuk menjaga stabilitas harga dan ketersediaan pangan menjelang Hari Raya Idulfitri 1446 Hijriah. Kegiatan ini berlangsung di Halaman Kantor Kecamatan Tandes, Surabaya, pada Rabu (19/3/2025).

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Surabaya, Antiek Sugiharti, menjelaskan bahwa GPM bertujuan mempermudah masyarakat dalam mendapatkan bahan pokok dengan harga terjangkau.

“Pemkot Surabaya ingin memastikan pasokan pangan cukup dan harganya stabil. Kami memberikan kemudahan bagi warga agar bisa membeli kebutuhan pokok dengan harga lebih murah,” ujar Antiek.

Dalam GPM kali ini, berbagai komoditas pangan tersedia dengan harga lebih terjangkau dibanding harga pasar, antara lain:

– Beras Setra Ramos (19 zak) Rp71.000/5 kg

– Beras Candi Mulyo (43 zak) Rp43.500/3 kg

– Beras SPHP (382 zak) Rp56.000/5 kg

– MinyaKita botol (120 liter) Rp15.500/liter

– MinyaKita curah (176 liter) Rp14.700/liter

– Telur ayam Rp26.000/kg

– Daging ayam ras Rp32.000/ekor

– Bawang merah Rp5.000/pack

– Bawang putih Rp10.000/pack

– Cabai merah besar & cabai rawit merah Rp5.000/pack

– Gula pasir Rp16.000/kg

– Frozen food berbagai jenis

Selain itu, kelompok Pokdakan Pemberani turut menjual ikan lele seharga Rp24.000/kg.

Antiek menyebut, tren pembelian di GPM kali ini menunjukkan bahwa gula dan minyak menjadi komoditas paling dicari karena permintaan tinggi menjelang Lebaran.

Antiek menambahkan, beberapa komoditas seperti cabai rawit dan bawang putih mengalami kenaikan harga sekitar Rp100–Rp200 per kg menjelang Idulfitri. Meski demikian, kenaikan ini dinilai masih dalam batas wajar.

“Kami sudah berkoordinasi dengan daerah penghasil. Produksi memang sedikit menurun, tapi pasokan tetap ada. Karena permintaan tinggi, beberapa daerah juga mengalihkan suplai ke tempat lain,” jelasnya.

Pemkot Surabaya juga rutin menggelar inspeksi mendadak (sidak) untuk memastikan stok aman dan harga terkendali menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Ramadan dan Idulfitri.

“Indeks kecukupan pangan di Surabaya masih sangat aman, jadi masyarakat tidak perlu khawatir,” tambahnya.

Selain GPM, Pemkot juga mengadakan operasi pasar dan pasar murah melalui Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, serta Perdagangan (Dinkopumdag) Kota Surabaya) guna menekan lonjakan harga.

Fifi, warga Balongsari, mengaku senang dengan adanya GPM karena harga yang lebih murah dibanding pasar.

“Terima kasih kepada Pak Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi. Harga di GPM lebih murah. Misalnya MinyaKita, kalau di pasar Rp17.000, di sini hanya Rp15.500,” ujarnya.

Senada dengan Fifi, Rendra, warga Balongsari lainnya, merasa terbantu dengan program ini.

“Saya beli beras, minyak, bawang merah, dan bawang putih. Harganya lebih murah, sangat membantu,” katanya. (dvd)

No More Posts Available.

No more pages to load.