Jelang Penerapan PPKM Mikro Pemkot Surabaya Fokus Kampung Tangguh Bakal Diperkuat

oleh -124 Dilihat
oleh
Plt Wali Kota Surabaya, Whisnu Sakti Buana.

SURABAYA, PETISI.CO – Pemkot Surabaya menyatakan kesiapan jelang diterapkannya PPKM skala mikro yang diterapkan dua minggu ke depan, mulai tanggal 9 Februari 2021.

Nantinya, PPKM mikro ini akan berfokus pada pengetatan keamanan yang leading sektornya digeser dari tingkat kota menjadi tingkat kelurahan.

Plt Wali Kota Surabaya, Whisnu Sakti Buana mengatakan, jika berbicara penerapan PPKM mikro, hal tersebut sebenarnya sudah dilaksanakan di Kota Surabaya, yaitu dengan keberadaan Kampung Tangguh Wani Jogo Suroboyo.

Artinya kata dia, kampung tangguh sudah terbilang efektif dalam menjalankan tugasnya untuk menanggulangi pandemi Covid-19 di wilayah perkampungan.

“Ujung tombak kita di hulu itu kampung tangguh dan itu sama konsepnya dengan PPKM mikro,” kata Whisnu di Balai Kota Surabaya, Senin (8/2/2021).

Guna merealisasikan hal tersebut, Pemkot Surabaya sendiri telah menggelar dialog penanganan Covid-19, bersama jajaran kecamatan, Polsek, dan Danramil.

Dari kegiatan itu, diharapkan jajaran di tingkat bawah mampu melaksanakan pengamanan di perkampungan secara maksimal, saat PPKM mikro berlangsung.

“Jadi sektor mereka di kelurahan yang ada pak lurah, Babinsa, Bhabinkamtibmas yang akan bergerak untuk memantau kampung-kampung tangguh di Surabaya,” terangnya.

Sementara itu, terkait pewarnaan zonasi yang menjadi indikator sebaran kasus di suatu wilayah, Whisnu menyebut jika mengacu pada klasifikasi dari Kemendagri, maka suatu daerah dinyatakan masuk ke dalam zona merah, jika kasus aktifnya di atas angka 10 temuan.

“Tapi penerapan kita yang kemarin-kemarin ini kita berlakukan terus, bahwa kita bicara zona merah di kampung tangguh itu hanya sampai batas 2 ke atas,” ujarnya.

Artinya, ketika ditemukan kemunculan 2 kasus terkonfimasi Covid-19 atau lebih di suatu wilayah, maka petugas akan langsung melakukan penanganan dengan bloking area dan kawasan tersebut langsung dinyatakan sebagai zona merah.

Penanganan seperti swab masal, kepada seluruh warga yang tinggal di kawasan tersebut akan dilaksanakan. Termasuk melakukan isolasi di Hotel Asrama Haji (HAH) Sukolilo, Surabaya.

“Kita isolasi sendiri di Asrama Haji dan ini sangat efektif di Surabaya, jadi belum pernah ada yang satu kampung lebih dari 10 (kasus),” imbuhnya.

Pasalnya, Politisi PDI Perjuangan menyebut presentase klaster keluarga posisinya berada di bawah klaster perkantoran. Oleh karena itu, dirinya meminta kepada warga agar tidak lagi melakukan isolasi mandiri di rumah.

“Rumahnya memang memenugi syarat, tapi warga kita masih belum mempunyai kemampuan untuk melakukan isolasi mandiri. Mangkanya, setiap konfrimasi positif sekarang kita evakuasi ke Asrama Haji,” pungkas WS, sapaan akrabnya. (nan)

No More Posts Available.

No more pages to load.