Jelang Putusan MK, Aktivis PENA 98 Tolak Kerusuhan

oleh -41 Dilihat
oleh
Aktivisi PENA 98 deklarasi Pemuda Jatim menuju Indonesia damai

SURABAYA, PETISI.CO – Menyambut hasil sidang putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait sengketa Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 dan menolak segala bentuk kerusuhan, pemuda-pemudi di Jawa Timur (Jatim) ramai-ramai mendeklarasikan diri untuk menuju Indonesia damai.

Deklarasi dipimpin langsung oleh Deklarator PENA 98, Haris Budi Kuncahyo. Eksponen Front Aksi Mahasiswa Indonesia (FAMI) ini menyampaikan bahwa kegiatan ini untuk memperkuat dan memperkokoh integrasi Nasional. Pihaknya juga mendukung apapun keputusan Konstitusi Negara.

“Kami tegas bahwa Negara yang berdaulat itu memiliki konstitusi. Jadi, ketika Mahkamah Konstitusi sudah memutuskan siapapun pemenangnya, rakyat harus tunduk,” katanya dalam Musyawarah Pemuda untuk Indonesia Damai (Musy-PID 2019) di Surabaya, Rabu (26/6/2019).

Saat ini, menurutnya, ada oknum tertentu mengepung MK dinilai salah besar. Apalagi Pak Prabowo dan Sandiaga sudah bilang lihat didepan televisi, termasuk Pak Jokowi dan Kiai Ma’ruf Amin. “Kalau ada oknum yang masih mengepung MK itu salah besar,” ujar pria yang sekarang sedang menempuh Program Doktor Sosiologi Politik di Universitas Muhammadiyah Malang ini.

Kedua Capres-Cawapres 2019 ini, lanjutnya, adalah orang-orang hebat dan Negarawan yang lebih memetingkan Negara ini berdaulat dan damai. Kalau ada kelompok yang melakukan perlawanan bahkan mengarah anarki itu sesuatu yang antagonis dan kontradiktif, seperti di Jakarta hari ini.

Karena itu, pihaknya memerlukan pemuda-pemudi bergerak bersama dengan saling menghargai untuk menjaga kedaulatan ini. “Jadi yang instabilitas, yang selalu membuat keonaran politik pasca keputusan konstitusi, TNI dan Polri harus tegas menindak dan menangkap mereka,” tegasnya.

Tidak kalah pentingnya lagi, pemuda Jatim juga menolak segala giat radikalisme, fundamentalisme, liberalisme, kapitalisme, komunisme, separatisme dan terorisme. “Karena ini yang akan menghancurkan Indonesia damai dan mengakibatkan runtuhnya peradaban Indonesia secara internasional,” ucapnya.(bm)