Jelang Ramadhan, Pemkot Malang Opgab Miras

oleh -83 Dilihat
oleh
Satpol PP sidak di salah satu toko yang ada di Kota Malang

MALANG, PETISI.CO Operasi Gabungan (Opgab) menjelang bulan ramadhan H-2, terdiri dari petugas gabungan bea cukai, Satpol PP, dan TNI berbuah hasil dengan menyita ratusan botol miras yang diduga menggunakan pita cukai palsu.

Temuan ini berdasarkan operasi peredaran miras terjaring enam toko, Kamis (31/3/2022) hingga Jumat (1/4/2022).

Dari toko-toko tersebut petugas gabungan berhasil menyita 861 minuman keras (miras) ditengarai memakai cukai palsu.

“Hasilnya, kami menyita 861 miras yang terindikasi menggunakan pita cukai palsu. Meskipun tiga dari enam toko sempat mencoba mengelabui kami dengan alibi tidak menjual miras,” ungkap Pejabat Fungsional Penindakan Bea Cukai Malang, Andi Budianto, Jumat malam (1/4/2022).

Pihaknya mengaku akan menelusuri lebih lanjut terkait temuan tersebut.

“Jika terbukti, maka pemilik toko terancam pidana lima tahun dengan denda progresif mulai Rp 20 juta hingga Rp200 juta,” tandasnya.

Sementara itu, bagi penjual toko yang pertama kali terbukti menjual miras dengan pita palsu akan dikenakan denda sebesar Rp 20 juta. Dan jika melanggar lagi, maka dendanya akan berlipat menjadi Rp 40 juta. “Begitu seterusnya akan berlaku kelipatan,” jelas Kabid Trantibum Satpol PP Kota Malanh, Rahmat Hidayat menunjukkan aturan terkait pengawasan miras kepada pemilik toko.

Lebih lanjut, Kepala Bidang Ketenteraman dan Ketertiban Umum (Kabid Trantibum) Satpol PP Kota Malang, Rahmad Hidayat menyampaikan bahwa petugas menyita ratusan miras lantaran pemilik toko tidak memiliki izin usaha.

“Mereka akan dikenakan denda tindak pidana ringan (tipiring), berupa kurungan penjara maksimal tiga bulan dan denda maksimal Rp 50 juta,” beber Rahmat.

Dirinya mengatakan, operasi peredaran miras ini dilaksanakan berdasarkan pengaduan masyarakat, serta temuan petugas dari konsumen saat penertiban menjelang Ramadan.

Operasi ini juga untuk menekan peredaran miras yang berimbas rusaknya moral generasi muda, serta memicu terganggunya kekondusifan di masyarakat.

“Selain itu, melaui operasi ini, diharapkan dapat memberikan ketenangan dan kekhusukan bagi umat muslim yang akan menunaikan ibadah selama bulan Ramadan kami akan menggelar operasi semacam ini secara rutin,” tegas Rahmat. (clis)

No More Posts Available.

No more pages to load.