Jika Terpilih Anggota DPR RI, Maruli Akan Donasikan 1/2 Gajinya Kepada Rakyat

oleh -148 Dilihat
oleh
Maruli Akan Donasikan 1/2 Gajinya Kepada Rakyat

SIDOARJO, PETISI. CO – Calon anggota (caleg) DPR RI dari Partai NasDem, Maruli Hutagalung memiliki niat tulus jika kelak terpilih sebagai anggota DPR RI. Niatnya adalah akan mendonasikan 1/2 atau setengah dari gajinya kepada rakyat.

“Kenapa setengah saja? Karena setengahnya saya pakai untuk biaya hidup dan operasional,” kata Maruli kepada wartawan di Surabaya, Rabu (14/11/2018).

Mantan Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Jatim itu tidak akan menyumbangkan semua gajinya kepada rakyat, karena hidup membutuhkan uang. Jika semua gajinya disumbangkan, maka dia akan mencari kesempatan untuk main proyek.

“Nah itu tidak akan saya lakukan. Jadi, kalau semuanya saya sumbangkan, berarti saya bohong, karena untuk hidup pakai duit apa?,” tuturnya.

Niat Maruli menyumbangkan separo gajinya kepada rakyat disampaikan dalam setiap kali pertemuan dengan warga di kampung-kampung. Mendekati Pemilu Legislatif (Pileg) 2018, Maruli memang kian aktif blusukan ke kampung-kampung di Sidoarjo dan Surabaya.

Aksi blusukan itu dilakukan untuk menggalang suara dalam rangka pemenangan, juga mengusung misi pendidikan anti-korupsi ke warga. “Respons warga ternyata antusias. Saya mendapat undangan cukup banyak untuk hadir di pertemuan-pertemuan warga,” tandasnya.

Maruli mengaku akan berusaha mendatangi warga di kampung-kampung agar spirit warga untuk anti-korupsi tetap terjaga. Di tengah anggapan bahwa publik semakin permisif terhadap korupsi, ternyata masih banyak warga yang punya semangat bersama membangun praktik politik murah dan bebas money politics.

Pertemuan-pertemuan dengan warga, lanjutnya, dilakukan dalam kelompok-kelompok kecil yang secara efektif membicarakan tentang langkah bersama untuk hidup yang lebih baik. Dia siap mengadvokasi banyak persoalan rakyat, mulai dari pendidikan, kesehatan, lapangan kerja, hingga infrastruktur.

”Dalam dua pekan terakhir, saya intens menghadiri banyak pertemuan warga. Bahkan sampai kampung di perbatasan Sidoarjo-Pasuruan dan Sidoarjo-Mojokerto sudah saya datangi. Ada banyak aspirasi yang dititipkan kepada saya, dan kita akan perjuangkan bersama,” ujarnya.

Pertemuan-pertemuan dengan warga berjalan konstruktif. Selain berkaitan dengan persoalan-persoalan publik seperti infrastruktur dan kesehatan, pertanyaan yang sering muncul adalah bagaimana menerapkan pendidikan antikorupsi sejak dini. Misalnya, pertanyaan dari seorang ibu hamil, bagaimana mendidik anak agar bisa jujur sejak kecil.

“Saya sampaikan contoh-contoh kecil, misalnya sejak usia 3 tahun dididik membangun komitmen. Apa yang dijanjikan harus ditunaikan, misalnya janji mau minum vitamin ya harus diminum,” ujar Maruli yang juga dikenal sebagai peraih Master Nasional di bidang catur.

Dalam kariernya sebagai Kepala Kejaksaan Tinggi, Maruli sudah dua kali mengantarkan Kejaksaan Tinggi yang dipimpinnya sebagai kejaksaan terbaik dalam pemberantasan korupsi se-Indonesia. Yakni, saat memimpin Kejati Papua dan Jatim. (bm)

No More Posts Available.

No more pages to load.