Kabupaten Dharmasraya Peroleh Bantuan 10 Ribu Set Alat Rapid Test Antigen dari BNPB Pusat

oleh -95 Dilihat
oleh
Sutan Riska Bupati Dharmasraya saat bersama Kepala BNPB Pusat.

DHARMASRAYA, PETISI.CO Pemerintah Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat, kembali mendapatkan penambahan bantuan alat rapid test antigen dari pihak Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Republik Indonesia.

“Sebelumnya sudah dibantu sebanyak lima ribu set dan kemudian ditambah sebanyak 10 ribu set lagi,” Kata Bupati setempat, Sutan Riska Tuanku Kerajaan, di Dharmasraya, Minggu (27/12/2020).

Menurutnya, alat tersebut akan dimanfaatkan untuk melanjutkan segala upaya memutus mata rantai penyebaran Covid-19, dengan kemampuan alat tersebut yang mampu mendeteksi virus lebih cepat dan lebih akurat maka diharapkan bisa menjadi solusi tepat untuk melakukan upaya tracking dan tracing penyebaran virus tersebut menjadi lebih terarah dan terukur.

Sehingga, lanjutnya, skala penyebaran virus pandemi dunia itu bisa terus diperkecil di daerah itu yang dibarengi dengan penerapan standar protokol kesehatan bebas Covid-19 dengan disiplin dan benar.

“Kita sangat mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak pemerintah pusat melalui BNPB Republik Indonesia, semoga bantuan yang diberikan ini mampu menjadi penyemangat para Satuan Tugas Penanganan Covid-19 di Dharmasraya bersama pemerintah dan masyarakat untuk terus melakukan upaya terbaik sekaitan dengan memutuskan mata rantai penyebaran virus itu,” ucapnya.

Terkait upaya yang telah dilakukan pihak Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Dharmasraya, perwakilan juru bicara satuan tersebut, Apriati Tri W, menjelaskan hingga saat ini masyarakat yang positif terpapar virus tersebut sudah mencapai angka 422 orang pasien.

“Dari jumlah tersebut sebanyak 369 orang di antaranya sudah dinyatakan sembuh,” ungkapnya.

Untuk penanganan riwayat Kontak Erat, lanjutnya, hingga saat ini yang berhasil dideteksi melalui upaya tracing sudah berjumlah sebanyak 5.349 jiwa dan sebanyak 4.914 jiwa diantaranya sudah selesai diproses.

Sementara, ulasnya, untuk upaya tracking melalui pemantauan terhadap pelaku perjalanan hingga saat ini sudah berjumlah sebanyak 11.855 jiwa dan 171 orang masih diproses serta 11.684 jiwa sudah selesai dilakukan pemantauan.

“Untuk situasi zonasi penanganan per kecamatan yang sebelumnya sempat memasuki zona hijau sebanyak dua kecamatan, saat ini seluruhnya berada pada zona kuning dan orange serta menempatkan kawasan Kecamatan Pulau Punjung yang merupakan kawasan pusat pemerintahan sebagai kawasan dengan tingkat penyebaran tertinggi,” tutupnya. (gus*)

No More Posts Available.

No more pages to load.