Kabupaten Pasuruan Juara Umum Petanque Porprov, Sekum FOPI Jatim: Tak Ada Daerah yang Dominan

oleh -102 Dilihat
oleh
Sekum pengprov FOPI Jatim, Abdul Hafid (kanan)

Malang, petisi.co – Meraih 2 medali emas, Kabupaten Pasuruan keluar sebagai juara umum cabor petanque dalam Porprov IX Jatim 2025. Selain 2 emas, Kabupaten Pasuruan juga merebut 3 perak dan 1 perunggu dalam pertandingan yang berakhir Sabtu (5)7) sore di BeSS Resort, Lawang, Kabupaten Malang.

Dengan raihan medali itu, Kabupaten Pasuruan mengoleksi 15 poin. Unggul tipis dari Kota Mojokerto yang sebelumnya berpeluang merebut juara umum. Sayang atletnya gagal menambah medali lagi, sehingga medali Kabupaten Mojokerto tetap dapat 2 emas, 2 perak dan 2 perunggu dengan 14 poin.

Peringkat tiga ditempati kab Jombang dengan raihan 2 emas dan 1 perak, mengoleksi total 9 poin.

Gelar tersebut, dipastikan usai atlet Kabupaten Pasuruan, Mahira Fridiani, merebut emas dari nomor shooting putri, Sabtu. Mahira tampil dominan saat menghadapi Sri Lestari dari Kabupaten Tuban. Laga berakhir dengan skor 22-11 untuk kemenangan Mahira, sekaligus memastikan emas kedua bagi Kabupaten Pasuruan.

Di nomor shooting putra, Kabupaten Sampang berhasil mencuri perhatian lewat penampilan gemilang Sandi yang mengalahkan Nandana Hadyan dari Kabupaten Sidoarjo dengan skor meyakinkan 30-13.

Kemenangan ini menjadi satu-satunya emas yang diraih Sampang dari cabang petanque. Medali perunggu pada nomor ini menjadi milik bersama Kota Kediri dan Kabupaten Jember.

Sekum pengprov Federasi Olahraga Petanque Indonesia (FOPI) Jatim Dr Abdul Hafid, menyampaikan bahwa penyelenggaraan cabor petanque pada Porprov kali ini berlangsung relatif lancar, meski sempat tertunda sehari akibat cuaca ekstrem.

“Alhamdulillah pertandingan berjalan baik sejak hari pertama, tanggal 29 Juni, hingga hari ini. Walau ada satu hari force majeure, secara umum sangat lancar,” ujarnya kepada wartawan.

Ia juga menyoroti pemerataan perolehan medali antar daerah sebagai indikator meningkatnya kompetisi di cabor yang relatif baru ini. Sekarang sudah tidak ada satu daerah yang dominan mutlak. Ini menunjukkan bahwa kab/kota tidak bisa bersantai. Siapa pun bisa juara kalau siap.

“Filosofi kami jelas: juara adalah mereka yang berada di podium, dan setelah turun, semua kembali ke titik nol untuk berlatih lagi. Jadi, ini bukti bahwa tak ada daerah yang bisa leha-leha. Hari ini juara, besok bukan siapa-siapa kalau tidak terus berlatih,” jelasnya.

Porprov IX Jatim kali ini mencatat partisipasi terbanyak dalam sejarah penyelenggaraan petanque di Jatim. dengan 313 atlet dari 32 kabupaten/kota, ditambah 86 pelatih dan ofisial.

Meski tidak semua pulang membawa medali, FOPI Jatim menegaskan bahwa setiap peserta memiliki peluang yang sama di masa mendatang. Hafid mendorong setiap daerah untuk memperkuat pembinaan.

“Bagi yang belum mendapat medali, jangan kecil hati. Masih ada Porprov berikutnya dan kejuaraan lain. Yang penting adalah konsistensi latihan dan evaluasi,” ujarnya.

Dengan partisipasi luas dan antusiasme tinggi, petanque membuktikan diri sebagai cabang olahraga yang kian diminati di Jawa Timur. Tak hanya mempertemukan teknik dan ketepatan, cabor ini juga menuntut mental juara yang tidak lekas puas. (bm)

No More Posts Available.

No more pages to load.