KEDIRI, PETISI.CO – Warga Mangunrejo Ngadiluwih digegerkan penemuan mayat yang tergeletak di area persawahan Dusun Bedug, RT 03 RW 02 desa setempat sekira pukul 05.30 WIB, Senin (10/08/2020).
Berawal dari keterangan Susiati (55) anak kandung korban yang biasa memberikan makan di rumah korban. Karena korban tidak ada di tempat akhirnya pihak keluarga melaporkan ke Naul (31), Kasun Bedug Mangunrejo.
Akhirnya diketahui Priono penebang tebu asal Pule Kandat mengetahui korban masih duduk di pematang sawah dekat dia menebang tebu dalam keadaan masih duduk di pematang. Priono juga menawari makan tetapi korban sudah tidak mau dan hanya senyum saja.
Sekira pukul 13.00 WIB Priono bersama rekan kerja meninggalkan lokasi dan diketahui korban merangkak berteduh di bawah pohon tebu.
Keesokan harinya, Senin (10/08/2020) sekira pukul 05.30 WIB di tempat yang sama, Priono dan rekan kerjanya mengetahui korban sudah tidak bernyawa dan melaporkan kejadian ini ke Naul (31) kasun setempat dan dia juga membenarkan kalau ada warganya yang hilang dan diteruskan ke Polsek Ngadiluwih.
Sementara itu kapolsek Ngadiluwih, AKP H. Mukhlason membenarkan atas kejadian tersebut bahwa memang ada seorang kakek yang bernama Paimin (80), warga Dusun Bedug, RT 01 RW 02,Desa Mangunrejo telah diketemukan meninggal di area persawahan tebu.
“Dugaan sementara korban memang sudah lupa ingatan atau pikun dan sering keluar masuk tidak tahu jalan, dan korban diketahui hanya seorang diri di rumah hanya anak-anak kandungnya menengok saat memberikan makan saja,“ jelas Kapolsek Ngadiluwih AKP H. Mukhlason.
Dari Laboratorium Forensik Polres Kediri bersama Polsek Ngadiluwih saat olah TKP tidak diketahui ada unsur kekerasan. Selanjutnya juga mengamankan barang bukti berupa satu kemeja motif kotak-kotak warna biru dan satu sarung warna biru dan langsung diserahkan ke pihak keluarga.
Terpisah Kepala Desa Mangunrejo, Sutrisno saat di hubungi media petisi.co via handphone juga membenarkan bahwa seorang Paimin laki-laki asal Dusun Bedug Mangunrejo adalah warganya.
“Memang benar korban yang meninggal di areal persawahan tebu adalah warga kami dan benar meninggalnya karena usia sudah tua jadi meninggalnya tidak ada unsur kekerasan,” terangnya. (bam)
