Kasus Covid-19 Masih Tinggi, Pemkab Jombang Tunda Kegiatan di Luar Agenda Dinas dan Giat Mengajar

oleh -59 Dilihat
oleh
Ilustrasi, Gelar Tatap Muka Jenjang SD Dan SMP pada Januari 2021 ditunda

JOMBANG, PETISI.CO –  Rencana Pemerintah Kabupaten Jombang, Jawa Timur, menggelar sekolah tatap muka jenjang SD dan SMP pada Januari 2021, ditunda.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Jombang, Agus Purnomo menjelaskan, penundaan tersebut mengacu pada perkembangan kasus Covid-19 beberapa minggu terakhir.

Sedianya, kata Agus, belajar tatap muka di sekolah pada jenjang SD dan SMP digelar mulai 4 Januari 2021.

“Dari sisi sarana prasarana untuk pembelajaran tatap muka, sebenarnya sudah siap. Tapi karena kondisi seperti ini, kita tunda dulu,” jelas Agus Purnomo kepada wartawan, Rabu (30/12/2020).

Pemkab Jombang sebelumnya mengizinkan penerapan belajar tatap muka di sekolah pada Januari 2021.

Keputusan itu mengacu pada surat yang ditandatangani Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama, Menteri Kesehatan, dan Menteri Dalam Negeri, yang menyatakan sekolah tatap muka boleh dilakukan per Januari 2021.

“Kita semua tahu kondisi sekarang, kasus Covid-19 semakin banyak. Maka untuk melindungi anak didik, guru dan melindungi semua, rencana sekolah tatap muka ditunda sampai kondisi sudah hijau atau kuning,” kata Agus.

Juru bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Jombang, Budi Winarno mengungkapkan, perkembangan kasus Covid-19 pada empat minggu terakhir masih cukup tinggi.

Dalam peta perkembangan kasus Covid-19, Kabupaten Jombang berada di zona oranye dan baru terlepas dari zona merah.

Saat ini, Pemkab Jombang fokus mencegah dan mengendalikan penyebaran Covid-19 di lingkungan perkantoran.

Pemkab Jombang juga mencegah munculnya klaster baru penularan Covid-19.

Menurutnya, sejumlah kepala dinas dan aparatur sipil negara (ASN) Pemkab Jombang terkonfrmasi positif Covid-19 dalam sepekan terakhir.

Untuk mencegah penularan, Pemkab Jombang melakukan sterilisasi dengan menyemprot cairan disinfektan di beberapa kantor pemerintahan. ASN yang sakit juga diminta bekerja dari rumah.

“Karena ada beberapa ASN yang terkonfirmasi positif Covid-19, anjuran kami agar ASN yang sehat disiplin menerapkan protokol kesehatan. Adapun bagi ASN yang kurang enak badan, kami sarankan agar bekerja di rumah dulu,” kata Budi.

Ia menambahkan, langkah penting untuk mencegah dan mengendalikan penyebaran Covid-19 adalah kedisiplinan menerapkan protokol kesehatan.

Protokol kesehatan itu di antaranya, memakai masker, rajin mencuci tangan, dan menjaga jarak.

Secara kumulatif, terdapat 2.284 kasus positif Covid-19 di Jombang.

Sebanyak 1.912 pasien dinyatakan sembuh, 96 pasien dirawat, dan 240 orang meninggal karena Covid-19 di Jombang. (roy)

No More Posts Available.

No more pages to load.