Kawal Jalannya Pemerintahan, Hanura Jatim Silaturahmi dengan Wabup Banyuwangi

oleh -64 Dilihat
oleh
Yunianto Wahyudi memberikan sambutan saat silaturahmi di Pemkab Banyuwangi

BANYUWANGI, PETISI.CO – Pengurus DPD Partai Hanura Jawa Timur dibawah pimpinan Yunianto Wahyudi, melakukan silaturahmi dengan Wakil Bupati (Wabup) Banyuwangi di Pendopo Sabha Swagata Blambangan, Minggu (06/06/2021).

Dalam acara silaturahmi tersebut, Ketua DPD Partai Hanura Jawa Timur beserta jajaran pengurusnya langsung diterima Wakil Bupati Banyuwangi H. Sugirah, S.Pd., M.Si

Dalam kesempatan tersebut, Wakil Bupati Banyuwangi menyampaikan permohonan maaf Ibu Bupati kepada Ketua DPD Partai Hanura Jawa Timur dan jajarannya, karena tidak bisa menemani secara langsung, karena ada giat tugas di Jakarta.

“Saya dengan senang hati menerima amanah dari Ibu Bupati untuk menerima petinggi Partai Hanura Jawa Timur,”  ujarnya.

Lebih lanjut Wakil Bupati menyampaikan terimakasih  kepada Pengurus DPD Partai Hanura Jawa Timur yang  menyempatkan hadir dan bersilaturahmi di pendopo ini.

“Partai Hanura adalah partai pengusung, tentu kami berharap ada jalinan komunikasi yang efektif dengan Pemerintahan Banyuwangi ini,” tegas Sugirah.

Pada kesempatan itu pula Wakil Bupati Banyuwangi menceritakan kisah kesetiaan  seorang istri yang bernama Sri Tanjung kepada suaminya, Raden Sidapaksa. Konon sang suami adalah kesatria gagah berani yang masih satu garis keturunan Raden Sadewa atau Sudamala dari Pandawa.

Singkat cerita, Sri Tanjung terpaksa harus menunggu suaminya yang diutus meminta obat kepada Bhagawan Tamba Petra oleh raja di Negeri Sundurejo. Dengan penuh harap dan penuh kerinduan, Sri Tanjung menunggu sang suami pulang. Namun bukannya berbalas rindu, Sri Tanjung ketakutan karena suaminya pulang dengan amarah.

Menurut Raden Sidapkasa, Raja Sulakrama melaporkan padanya bahwa Sri Tanjung bermesraan dengan laki-laki lain saat ia bertugas. Raden Sidapaksa tidak percaya meski istrinya bersaksi bahwa justru Raja Sulakrama yang hendak memperkosanya.

Sri Tanjung kemudian diajak ke Hutan Setra Gandamayu. Di tepian sumur, rambutnya ditarik ke belakang dan di tangan sang suami terhunus sebilah keris. “Jika darah yang keluar berbau harum, maka Sri Tanjung benar setia kepada suami,” ujar Sugirah mengakhiri kisahnya.

Pada kesempatan yang sama, Yunianto Wahyudi menyampaikan terimakasih bisa bersilaturahmi dan berdiskusi dengan Sugirah Wakil Bupati Banyuwangi.

“Partai Hanura merupakan partai pengusung, maka suatu keharuaan bagi kami untuk terus mengawal jalannya pemerintahan di Banyuwangi, agar sesuai dengan apa yang diharapkan oleh masyarakat Banyuwangi,” ungkap  Mastenk, panggilan akrab Yunianto Wahyudi.(fat)

No More Posts Available.

No more pages to load.