Keamanan RS Bhayangkara Dipertanyakan

oleh -44 Dilihat
oleh
Rumah sakit saat kebakaran ddan dipolice line

KEDIRI, PETISI.CO –  Pasca terbakarnya gudang arsip di Rumah Sakit Bhayangkara Kota Kediri, sejumlah pihak mempertanyakan standarisasi keamanan rumah sakit milik korps baju coklat tersebut.

Pasalnya, di rumah sakit tersebut diduga sangat minim memiliki alat tabung pemadam kebakaran.

Koordinator Aktivis Relawan Kesehatan Indonesia, Daniel Arisandi mengaku menyayangkan adanya peristiwa kebakaran yang terjadi di RS Bhayangkara, Kota Kediri. Bahkan, saat kejadian itu juga tersiar kabar jika perawat tidak segera memberitahu pasien dan keluarga pasien.

“Kabar berita yang santer, perawat rumah sakit justru bilang hanya simulasi, padahal itu kebakaran beneran. Bagaimana kok bisa seperti itu?” ujarnya, Rabu (3/5/2017).

Dia menambahkan, jika rumah sakit besar sekelas RS Bhayangkara, seharusnya di setiap ruangan sudah disediakan tabung pemadam kebakaran untuk mengantisipasi terjadinya kebakaran. Selain itu, alat keamanan terjadinya kebakar juga harus disediakan yang cukup.

“Kebakaran memang terjadi di ruang arsip.  Memang ada tabung pemadam di rumah sakit tersebut, tetapi seharusnya disediakan di setiap ruangan, agar bisa cepat meredam api jika terjadi kebakaran. Hal ini yang harus dikoreksi, kita tidak ingin kejadian seperti ini terulang lagi,” tuturnya.

Terpisah, Kapolres Kediri Kota AKBP Anton Haryadi mengatakan, pihaknya sudah memeriksa 7 saksi dalam peristiwa tersebut.

“Dari kejadian kemarin, kita sudah periksa beberapa saksi. Dan sejumlah bukti juga sudah kita kirim ke Labfor Polda Jawa Timur,” tandasnya.

Sementara terkait standar operasional prosedur pada RS Bhayangkara, menurut Anton bukan menjadi kapasitasnya. Ia mengaku tidak bisa menyimpulkan penyebab terjadinya kebakaran tersebut dan saat ini masih menunggu hasil Labfor.

“Dugaan pertama biasanya kebakaran terjadi akibat konsleting listrik. Oleh karena itu, adaptor diruangan tersebut kita kirim ke Labfor. Untuk hasilnya kita perkirakan keluar dua pekan mendatang,” pungkasnya.

Sementara itu, Humas RS Bhayangkara Kota Kediri, Wetty masih belum bisa dikonfirmasi. Pihaknya terkesan menutup diri dari kejadian kebakaran tersebut. Dihubungi beberapa kali melalui ponselnya juga tidak menjawab.

Seperti diberitakan sebelumnya, RS Bhayangkara Kota Kediri, Senin (1/5/2017) sekitar 07.40 WIB terbakar. Bagian ruangan arsip dan obat milik rumah sakit ludes dilalap si jago merah. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Namun, sejumlah pasien sempat keluar paksa karena tidak ada pemberitahuan dari pihak rumah sakit. Bahkan, sebanyak 20 pasien dievakuasi di halaman parkir rumah sakit.(dun)