Kegiatan Masyarakat Non Essensial, Ini Syarat Dandim 0829/Bangkalan

oleh -43 Dilihat
oleh
Dandim 0829/Bangkalan, Letkol Inf Syarifuddin Liwang S.I.P saat menyampaikan saran dalam rakor Forkimda dengan masyarakat pelaku budaya di Bangkalan.

BANGKALAN, PETISI.CO – Dalam agenda rapat koordinasi dan silaturahmi para Tokoh Sandur, Budayawan, pelaku wisata, seniman, tokoh kerapan sapi dengan Forkopimda Bangkalan pada, Senin (27/09/2021) di pendopo agung Bangkalan, Dandim menyampaikan saran dan syarat bagi para pelaku budaya untuk melaksanakan kegiatannya di masa pandemi Covid-19 ini. Hal tersebut disampaikan Dandim 0829/Bangkalan didepan para tokoh dan undangan yang hadir.

Pada intinya, semua kegiatan ini baik itu wisata, karapan sapi, pentas-pentas kebudayaan termasuk orkes-orkes melayu, untuk penyelenggaraannya kita tetap berpedoman kepada instruksi yang dikeluarkan oleh pemerintah.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bangkalan, Sudiyo saat menyampaikan laporan total jumlah masyarakat yang telah melaksanakan Vaksinasi.

Sampai dengan saat ini, instruksi yang dikeluarkan pemerintah, baik itu instruksi menteri dalam negeri, terus lagi ke instruksi Gubernur bahkan ke surat edaran Bupati, untuk kegiatan-kegiatan tersebut masih belum ada perizinan.

Yang diijinkan saat ini adalah kegiatan-kegiatan yang sifatnya essensial (penting) contohnya lembaga pendidikan, perdagangan yang menyangkut hajat hidup orang banyak. Itu yang sudah diatur untuk kegiatan operasionalnya, syarat-syaratnya pun sudah ada.

“Sekolah-sekolah yang melakukan pertemuan tatap muka terbatas itu sudah diatur dalam instruksi pemerintah,“ papar Dandim 0829/Bangkalan, Letkol Inf Syarifuddin Liwang S.I.P saat menyampaikan saran dalam rakor tersebut.

Lebih lanjut, Dandim menyampaikan, untuk kegiatan yang lain-lain, contohnya seperti pariwisata dan segala macam kegiatan keramaian, sudah ada daerah yang membuka, tetapi dengan prasyarat tertentu yang harus dipenuhi.

Contohnya yang sekarang ini kita masuk mall ada yang di scan, ada barcode, yang menunjukkan bahwa kita ini sehat, sudah pernah vaksin.

Yang sangat perlu saat ini, untuk tempat wisata/mall itu ada aturan bahwa harus menggunakan aplikasi Peduli Lindungi.

Dengan kita menggunakan aplikasi peduli lindungi semuanya sudah bisa mendeteksi bahwa tempat yang kita kunjungi ini aman. Kemudian status vaksinasi kita tertera disitu, itu dijelaskan atau disampaikan dalam instruksi pemerintah.

“Kalau aplikasi tersebut dipakai oleh kawasan wisata, saya kira sudah banyak yang buka, tetapi persyaratan itu tadi yang harus dipenuhi baik itu pengelola termasuk juga nanti yang akan berkunjung,” sambungnya.

Dandim 0829/Bangkalan yang sekaligus sebagai Wakil Ketua 1 Satuan Gugus Tugas (Waka 1 Satgas) Percepatan Penanganan Corona Virus Deseas 2019 (Covid-19) Kabupaten Bangkalan menjawab usulan dan masukan dari salah seorang kepala desa.

Ini tentu menjadi harapan kita, jadi Klebun (Kepala desa,red) di masing-masing wilayah bisa menggandeng para ulama atau kyai yang ada diwilayahnya. Kita secara berkesinambungan tetap berkomunikasi di level Kabupaten. Untuk di Desa, seperti tadi disampaikan, karena yang berperan adalah tokoh- tokoh agama, tokoh-tokoh organisasi keagamaan dibutuhkan kerja keras, terkait juga yang disampaikan oleh tokoh kebudayaan perlu adanya juru penerangan di masing-masing wilayah, dari Dinas Kesehatan bisa disampaikan kepada bidan-bidan desa.

“Saya menyampaikan kepada Babinsa, Kapolres menyampaikan kepada Bhabinkamtibmas untuk senantiasa menghimbau. Tidak perlu waktu dan tempat khusus, dijalan maupun tempat nongkrong bisa disampaikan pentingnya vaksin,” pungkasnya.

Sementara itu, Bupati Bangkalan, R Abdul Latif Amin Imron usai pelaksanaan rakor tersebut mengutarakan bahwa hari ini adalah rapat koordinasi dengan para tokoh masyarakat, tokoh Kerapan sapi, paduan kuda dan komunitas – komunitas yang lain serta tokoh budaya dan tokoh kesenian.

Rapat koordinasi hari ini adalah untuk berkomitmen bersama-sama diantaranya boleh melaksanakan kegiatan seperti kebudayaan, kerapan sapi ini dengan ketentuan 50% dari kapasitas yang ada di stadion Skep. Lalu sudah divaksin, entah itu pemilik sapi, kru maupun penonton. Ya ini komitmen yang harus kita sama-sama jalani.

Sama-sama sinergi. Lalu, tak kalah pentingnya juga dengan pariwisata yang ada. Pariwisata ini kita instruksikan kepada dinas terkait, Dinas pariwisata untuk mendata wisata mana yang sudah siap serta menerapkan protokol kesehatan.

Ini kita percobaan di tengah pandemi yang sedang melanda ini untuk mencoba seperti pembelajaran tatap muka.

“Kita coba, mudah-mudahan berjalan baik, tentunya dengan peningkatan vaksin yang akan kita lakukan,” pungkasnya. (san)