Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi Warga Manukan Wetan, Ini Penjelasan Dr Gatot Soegiarto

oleh -63 Dilihat
oleh
Dr. Gatot Soegiarto, Sp.PD, K-AI, FINASIM

SURABAYA, PETISI.CO – Diberitakan sebelumnya, Warga Manukan Wetan alami Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) dan dilarikan ke rumah sakit, disebabkan oleh peradangan pada pembuluh darah kecil atau vaskulitis.

Dr. Gatot Soegiarto, Sp.PD, K-AI, FINASIM, mengatakan hasil pemeriksaan dan penelitian, yang akan disampaikannya merupakan bentuk klarifikasi yang bisa dipertanggung jawabkan. Karena menurutnya sesuai dengan keahlian di bidangnya yaitu spesialis penyakit dalam.

“Hasil pemeriksaan terhadap pasien yang bersangkutan, disebabkan oleh peradangan pada pembuluh darah kecil atau vaskulitis. Atau secara medis lebih dikenal dengan sebutan henoch-schonlein purpura,” ujar Alumni Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga ini.

Pihaknya juga menguraikan secara detail, hasil pemeriksaanya, untuk penyakit atau riwayat pihak pasien atau keluarga tidak ada, untuk alergi juga tidak dimiliki.

“Jadi bisa dipertanggung jawabkan, memang bukan dari vaksinasi yang didapat oleh Nyonya Sophia. Kalau KIPI memang iya, namun setelah melalui pemeriksaan, bukan dari vaksinasi,” imbuhnya.

Dokter Gatot sapaan akrabnya, juga mengatakan kelainan yang terjadi pada pasien, bisa saja terjadi tanpa pencetus apapun, bisa terjadi pada orang yang memiliki kecenderungan genetik tertentu atau juga bisa dipicu oleh infeksi virus epstein-barr.

“Jadi disimpulkan bahwa apa yang dialami oleh Nyonya Sofia (Pasien red), adalah jenis yang bukan disebabkan oleh vaksinasi Sinovac 1, dan tidak ada hubungannya, dan digolongkan menjadi insiden,” tegasnya.

Pihaknya pun berpesan, untuk warga yang belum mendapatkan vaksinasi agar tidak was-was dalam mendapatkannya, pihaknya pun mengedukasi terkait vaksinasi itu.

“Vaksin itu bekerja dengan melindungi individu terhadap infeksi virus SARS-CoV-2 itu. Apabila infeksi tetap terjadi, derajat beratnya penyakit pun akan lebih ringan. Semakin banyak jumlah orang yang divaksinasi, kekebalan masyarakat pun akan terbentuk,” ujarnya.

“Kemarin hasil asesemen Jatim masuk level 1, ini patut kita pertahankan. Ini hasil kerja kita semua dan paling penting partisipasi dari masyarakat. Tak lupa juga rekan-rekan media yang ikut mengedukasi,” ujarnya.

Ditambahkan terkait salah satu dokter yang bertugas, saat dihubungi wartawan terkesan mengabaikan, pihaknya mengatakan bahwa petugas harus mengumpulkan data-data dan keterangan sebelum memberikan statemen untuk publik.

“Buk Rossi berkewajiban untuk kumpulkan sebanyak banyaknya data dulu, untuk disampaikan ke Komda (Komisi Daerah red) tingkat Kota, baru ketingkat Propinsi,” ujar yang juga menjabat selaku Komda Provinsi ini. (nul)