Kekompakan Kunci Kemajuan Madura

oleh -40 Dilihat
oleh
Soekarwo dan Gus Ipul saat Haul Akbar H. Ach. Zaini Bin RH. Abdul Adim ke 46 di Blega, Kab. Bangkalan

BANGKALAN, PETISI.CO – Kekompakan kepala daerah dan ulama menjadi kunci agar Pulau Madura bisa maju di segala bidang mulai pembangunan, pendidikan dan kesejahteraan masyarakat. Kekompakan tersebut bisa diwujudkan dalam banyak hal.

Demikian disampaikan Gubernur Jatim, Dr. H. Soekarwo saat Haul  Akbar H. Ach. Zaini Bin RH. Abdul Adim ke 46 di Blega, Kab. Bangkalan, Sabtu (13/5/2017) malam.

Menurut Pakde Karwo sapaan akrab Gubernur Jatim, wujud kekompakan antara kepala daerah dan ulama bisa diwujudkan dalam perumusan semua kebijakan yang berkaitan dengan kepentingan masyarakat.

“Syarat kesuksesan kemajuan sebuah daerah, khususnya di Madura 50 persennya ditentukan oleh keputusan bersama kepala daerah dan ulama,” ujarnya.

Dijelaskan, kekompakan bisa menciptakan rasa aman dan nyaman. Dengan adanya  empat pilar plus yakni Kepala daerah, TNI, POLRI dibantu kepala desa dan ulama, stabilitas keamanan di Madura bisa tercipta. Hal ini sudah terbukti, di Madura suasananya sangat bagus karena ada kerjasama empat pilar  plus.

“Keamanan dan kenyamanan itu, menular ke kabupaten kota lain sehingga Jatim diberikan penghargaan provinsi paling aman dan nyaman selama tiga tahun berturut-turut,” ucapnya.

Oleh sebab itu,Pakde Karwo menghimbau agar masyarakat tetap mengedepankan musyawarah dan mufakat dalam perumusan dan penyelesaian masalah.

 Minta Bupati Se-Madura Sediakan 2.500 ha lahan

Gubernur Jatim, Dr. H. Soekarwo meminta bupati di empat kabupaten di Pulau Madura untuk menyediakan lahan seluas 2.500 ha per kabupaten untuk lahan pertanian. Rencananya, lahan tersebut akan ditanami jagung dan tebu.

Sebelumnya, Gubernur Jatim sudah berdiskusi dengan para ahli di Universitas Trunojoyo (Unijoyo) Bangkalan dalam meningkatkan hasil pertanian di Pulau Madura. Hasilnya adalah Unijoyo telah menemukan cara meningkatkan produksi jagung sebanyak 8-10 ton untuk lahan seluas 1 ha.

“Apabila di Madura disediakan lahan seluas 10 ribu ha maka bisa menjadi penyumbang hasil pertanian yang besar bagi Jatim,” jelasnya.

Selama ini, lahan di Madura pesisir utara yakni dari Arosbaya sampai dengan Sumenep banyak lahan yang masih kosong dan belum dimanfaatkan untuk pertanian. Apabila semua bupati menyepakati maka bisa ditanami jagung dan tebu. “Kalau disetujui, pembiayaan akan dibantu oleh Pemerintah Provinsi. APBD Provinsi, 30 persennya untuk Madura,” jelasnya.

Pakde Karwo  juga mengharapkan pada tahun depan tidak akan ada impor garam. Semua kebutuhan garam bisa dihasilkan di Pulau Madura dengan syarat memenuhi kebutuhan dan standarisasi dari industri.”syaratnya adalah gaaram harus dimasukkan plastik membran. Tujuannya agar garam yang dipanen tidak tercampur dengan tanah,” ungkapnya.(cah)