Kembalikan Kejayaaan, Armudji Minta Pengprov Perbasasi Jatim Bersatu

oleh -78 Dilihat
oleh
Armudji diwawancarai wartawan usai dilantik.

SURABAYA, PETISI.CO – Ketua Umum Pengprov Perbasasi Jatim, Armudji bertekad mengembalikan kejayaan cabang olahraga baseball dan softball Jatim yang mengalami keterpurukan akibat konflik di tubuh Perbasasi Jatim yang berkepanjangan.

“Tahun-tahun lalu, prestasi cabor ini luar biasa. Sekarang terpuruk. Saya ingin bangkitkan kembali kejayaaan itu,” kata Ketua Umum Pengprov Perbasasi Jatim, Armudji di sela pelantikan Pengprov Perbasasi Jatim periode 2019-2023 di Surabaya, Sabtu (28/9/2019).

Dia meminta kepada pihak-pihak yang menginginkan dirinya menjadi ketua umum, untuk membantu mengangkat prestasi Jatim. Mereka harus bersatu. Tidak ada masalah yang tak bisa diselesaikan.

Kepengurusan Perbasasi Jatim

“Gak ada arek Suroboyo yang tak bisa menyelesaikan masalah. Gak ada kambingĀ  hitam, yang ada kambing lorek. Mulai sekarang, permasalahan di perbasasi Jatim sudah selesai,” ujarnya.

Anggota DPRD Jatim itu juga meminta dukungan seluruh pengkot dan pengkab perbasasi untuk mengembalikan prestasi Jatim di forum internasional. “Saya ingin klub-klub dimasukkan dalam kepengurusan. Tak perlu ego. Tinggalkan ego itu,” tandasnya.

Meski tak lolos ke PON 2020 di Papua, Armudji optimis ke depan, prestasi Jatim akan lebih bagus. Selain dukungan dari pengkot/pengkab, pihaknya perlu belajar dari minimnya persiapan Jatim menghadapi pra PON.

“Kita tidak lolos ke PON Papua, karena persiapan menghadapi pra PON pendek. Daerah lain persiapannya lima bulan, sedangkan kita hanya lima hari. Nah, kalau persiapan lebih baik, hasilnya tentu lebih bagus,” ungkapnya.

Di tempat sama, ketua umum PB Perbasasi, Andhika M Yudhistira Monoarfa mengaku lega konflik intern perbasasi Jatim telah berakhir. Jatim termasuk dalam beberapa provinsi yang mengalami konflik hingga membuat prestasinya terpuruk.

“Jatim menjadi prioritas saya untuk menyelesaikan konflik itu. Waktu saya mencoba menyelesaikan Jatim, malah ditertawakan. Penyelesaian harus dengan cara kekeluargaan, tak boleh menang-menangan,” ujarnya. (bm)