Kemensos Dirikan 2 Posko Tambahan

oleh -30 Dilihat
oleh
Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa

Pasca Gempa di Pidie, Pidie Jaya dan Bireuen

ACEH , PETISI.CO – Kementerian Sosial menambah dua posko pengungsian pascagempa di Pidie, Pidie Jaya dan Bireuen. Dua posko tambahan ini berada di Kabupaten Pidie Jaya yakni Posko Meunasah Juroeng menampung 1.300 jiwa dan Posko Trienggading menampung 700 jiwa.

“Penambahan posko ini atas dasar informasi dari Basarmas dan BNPB bahwa ada beberapa lokasi yang belum mendapat bantuan,” kata Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa dalam rilisnya yang diterima Petisi.co, Minggu (11/12/2016).

Dengan bertambahnya posko pengungsian ini, maka total terdapat 9 lokasi pengungsian di bawah koordinasi Kemensos.

Sebelumnya 7 posko yang telah berdiri adalah Posko Desa Rieng Blang Kecamatan Mereudu (500 jiwa), Posko Desa Meuraksa Barat Kecamatan Meureudu (800 jiwa), Posko Desa Paru Lueng Putu Kecamatan Bandar Dua (700 jiwa), Posko Desa Meunasah Bi dan Mancang Kecamatan Meurah Dua (800 jiwa), Posko Desa Meunasah Balik Kecamatan Meuereudu (3000 jiwa), Posko Desa Pangwa Me Kecamatan Trienggadeng (600 jiwa), Posko Desa Pante Reng Samalanga (1.100 jiwa).

Dikatakan, posko tambahan ini juga untuk memenuhi kebutuhan warga akan rasa aman dan pemenuhan logistik selama di pengungsian.

“Menghadirkan rasa aman untuk pengungsi ini penting karena mereka masih trauma terhadap gempa susulan. Saya memang melihat tadi banyak yang mendirikan posko darurat di depan rumah. Itu semata-mata untuk memberikan rasa aman,” katanya.

Mensos berharap dengan hadirnya dua posko tambahan dan dapur umum ini pengungsi bisa berkumpul di satu titik untuk memudahkan pendataan dan penyaluran bantuan.

“Perkembangan tempat pengungsian ternyata luar biasa. Menurut Pak Camat Trienggading, di Trienggading saja per Sabtu siang ada 30 titik. Masing-masing titik ini tentun perlu ada proses kecepatan distribusi logistik,” jelas Khofifah.

Mensos berharap dengan penambahan posko di bawah koordinasi Kemensos ini, proses perlindungan sosial korban bencana alam dapat dilakukan semaksimal mungkin.

“Pada prinsipnya logistik pada saat tanggap darurat harus terjamin dan terdistribusi dengan baik,” demikian Mensos.(sdr/sr)