Kenalkan Cerita Panji, Mahasiswa Unair Sabet Juara 3 Esai Nasional Ambisi

oleh -87 Dilihat
oleh
Mahasiswa Bahasa dan Sastra Inggris Unair, Raselly Elfa Putri

SURABAYA, PETISI.CO – Mahasiswa Bahasa dan Sastra Inggris Universitas Airlangga (Unair), Raselly Elfa Putri menyabet juara 3 dalam kompetisi esai nasional Ambisi yang diselenggarakan Universitas Islam Negeri Surabaya, Minggu (02/10/2022).

Mahasiswa angkatan 2020, Selly sapaan akrabnya mengatakan, ia menggagas suatu inovasi yang menggabungkan antara kebudayaan dengan teknologi dengan mengangkat tema kebudayaan Jawa. Yakni pengenalan Cerita Panji yang dituangkan ke dalam aplikasi dengan berbasis augmented reality dengan sasaran anak usia sekolah dasar.

Menyasar anak-anak usia sekolah dasar, Selly ingin gagasannya dapat terimplementasi dengan lebih baik. Lantaran masa usia sekolah dasar merupakan masa dimana otak dan daya pikir anak berada di fase perkembangan optimal.

“Karena pada jenjang sekolah dasar, proses perkembangan otak dan daya pikir sedang terbentuk. Mereka juga dipandang sebagai generasi dengan usia emas karena kapasitas memorinya masih terbilang baik dan kuat,” paparnya.

Mahasiswa yang tengah mengikuti program pertukaran mahasiswa itu menuturkan, ia memilih Cerita Panji sebagai konten inovasi sebab keprihatinannya terhadap eksistensi produk budaya Jawa tersebut.

“Pengenalan Cerita Panji ini pada mulanya diinisiasi atas dasar rasa prihatinku terkait keberadaan Cerita Panji yang sudah mulai tak dikenal. Pengennya anak-anak sekolah dasar ini tidak lagi menjadikan modern heroes barat sebagai role model mereka, tetapi lebih ke pahlawan tradisional yang tidak kalah kerennya,” ungkap Selly.

Lebih lanjut, Selly menuturkan bahwa ia berharap selepas mengikuti kompetisi ini, ia dapat mengimplementasikan gagasannya dengan menggandeng berbagai pihak.

“Secara pribadi aku terbuka banget buat siapa pun yang mau ajak diskusi terkait gagasan ini terutama kolaborasi dengan pihak IT mengingat aku enggak ada basic ke ranah situ. Jadi, tentu butuh SDM yang bisa saling bantu, baru nanti bisa berlanjut ke step-step selanjutnya seperti media, tim internal, dan lainnya,” katanya.

Terakhir, sempat mengalami kegagalan selama mengikuti kompetisi serupa, Selly berpesan pada para mahasiswa untuk terus belajar dan giat mengejar apa pun yang diinginkan, terutama dalam hal pencapaian. Mengalami kegagalan adalah sebuah hal yang biasa, tetapi belajar ikhlas dan tetap berprinsip melibatkan Tuhan dalam setiap langkah akan memudahkan jalan.

“Aku percaya bahwa untuk melangkah itu bukan tentang bagaimana caranya, tapi bagaimana kemauan kita untuk mendorong diri sendiri buat gerak dan mengejar apa yang kita ingin menurut cara kita sendiri. Jangan lupa ikhlas juga dengan apapun hasilnya nanti, karena kalau kita ikhlas, insya Allah semua proses yang dilakuin itu bisa dipermudah sama yang di atas,” tutupnya. (cah)

No More Posts Available.

No more pages to load.