SURABAYA, PETISI.CO – Pemkot Surabaya kembali menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM) sebagai strategi pencegahan inflasi di Kota Pahlawan. Kegiatan yang dilaksanakan di Rusun Penjaringansari, menjadi percontohan inovatif Pemkot Surabaya dalam menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan, sekaligus memberikan solusi konkret untuk mencegah melonjaknya tingkat inflasi.
Dalam GPM tersebut, Pemkot Surabaya bersama Bulog, Rumah Potong Hewan (RPH), distributor, kelompok tani, kelompok nelayan budidaya ikan dan UMKM setempat. Kolaborasi lintas sektor ini menjadi landasan kuat bagi keberhasilan program pencegahan inflasi.
Kepala DKPP Kota Surabaya, Antiek Sugiharti menyoroti bahwa GPM bukan sekadar menyediakan pangan dengan harga terjangkau, melainkan juga menjadi langkah proaktif dalam menanggulangi inflasi.
“Program ini bukan hanya tentang pangan murah, tetapi juga bagaimana kita mencegah inflasi dengan menyediakan harga-harga yang dapat menekan tingkat inflasi di tingkat lokal,” ujarnya.
Pasar Murah yang diselenggarakan setiap Kamis dan Gerakan Pangan Murah yang diadakan bulanan oleh Pemkot Surabaya telah terbukti sebagai langkah yang berhasil. Kedua kegiatan ini bukan hanya memberikan opsi harga yang lebih terjangkau, tetapi juga memberikan jaminan kepada masyarakat bahwa pasokan barang pokok tetap stabil dan terkendali.
“Kami melibatkan berbagai pihak, termasuk kelompok tani, nelayan, dan UMKM setempat, GPM di Surabaya bukan hanya memberikan stabilitas harga tetapi juga memberdayakan ekonomi lokal,” kata Antiek. (dvd)
