APAK Tuntut Pencopotan
BANYUASIN, PETISI.CO – Sudah tujuh belas tahun usia Kabupaten Banyuasi Sum-Sel, baru kali ini ada Kepala OPD arogansi terhadap rakyatnya. Yakni Kepala Dinas PUTR, Ir Yos Karimudin telah memukul tangan warga yang ingin berjabat tangan, Jumat (23/02/2018).
Aktifis Kabupaten Banyuasin menggelar aksi demo yang mengatasnamakan Aliansi Pemuda Anti Kriminalisasi (APAK) sebagai bentuk penolakan terhadap sikap Kepala Dinas PUTR Kabupaten Banyuasin, Ir Yos Karimudin yang arogansi melecehkan warga yang hendak berkunjung. Unjuk rasa digelar di halaman Kantor Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Tata Ruang Kabupaten Banyuasin Sumatera Selatan.
Dalam orasinya APAK meminta Pada Bupati Banyuasin Sum-Sel mencopot Kepala Dinas PUTR dan Ir Yos Karimudin meminta maaf secara sungguh-sungguh (lisan) pada dua orang warga masyarakat Banyuasin tersebut yaitu Agustaf dan Yudi Ardiansyah. “Jika tidak ada permohonan maaf, Yos Karimudin akan kami bawa ke ranah hukum,” ungkap korlap APAK.
Agustaf menjelaskan, saat itu bersama Yudi Ardiansyah berkunjung Ke kantor Dinas PUTR Kab Banyuasin. Namun kunjungan kedua warga itu disambut dengan arogansi oleh Kepala Dinas PUTR Kabupaten Banyuasin Ir.Yos Karimudin. “Saat warga ingin berjabat tangan langsung dengan frontal Ir Yos Karimudin memukul tangan sebelah kanan saya,” jelas perwakilan APAK.
Banyak pihak sangat menyayangkan sifat angkuh dari oknum Kepala OPD tersebut . “Jangan melihat sisi jabatan ketika ada masyarakat yang datang ke pejabat itu sendiri datang dengan kapasitas apapun ataupun datang secara individual. Patut untuk di periksa secara psikologis kejiwaan seorang Ir Yos Karimudin yang bisa-bisanya menjabat sebagai Kepala Dinas PU Bina Marga dan Tata Ruang Kabupaten Banyuasin,” jelasnya.
Harusnya seorang pejabat menerima dengan baik. Jangan ada pembeda antara masyarakat yang berkapasitas dan tidak memiliki kapasitas pada hakikatnya Ir Yos Karimudin itu pelayan masyarakat Kabupaten Banyuasin bukan pejabat Banyuasin harapnya.
“Pejabat daerah harusnya menjadi teladan bagi kami bagi masyarakat. Sifat yang seperti ini tidak layak menyandang status pejabat daerah. Maka dari itu kami atas nama solidaritas pemuda pejuang Banyuasin yang merasa keberatan dan akan terus mengawal kasus ini sampai tuntas,” tutupnya. (roni)