Kerugian Lahan Sawah Yang Rusak Akibat Banjir Diperkirakan Puluhan Miliar

oleh -74 Dilihat
oleh
Kepala Dinas Pertanian Jatim, Hadi Sulistyo kepada wartawan

SURABAYA, PETISI.CO – Kerugian lahan sawah yang rusak akibat banjir di 19 Kabupaten di Jatim, diperkirakan mencapai puluhan miliaran rupiah. Setidaknya, perkiraan besarnya kerugian itu bisa dilihat dari kerugian kerusakan lahan sawah di Tulungagung yang mencapai Rp 2,8 miliar.

“Untuk Tulungagung, laporan yang kami terima dari kerugiannya mencapai Rp 2,8 miliar. Tapi, kalau kerugian total lahan sawah yang rusak, belum dihitung,” kata Kepala Dinas Pertanian Jatim, Hadi Sulistyo kepada wartawan di Surabaya, Selasa (12/3/2019).

Selain Tulungangung, banjir di Jatim yang terjadi pada 7 Maret 2019 lalu, juga terjadi di Madiun, Magetan, Pacitan, Ponorogo, Ngawi, Trenggalek, Nganjuk, Tulungagung, Kediri, Biltar, Bojonegoro, Gresik, Sidoarjo, Probolinggo, dan Tuban.

Dari 19 daerah tersebut, Ponorogo dan Bojonegoro merupakan daerah yang terdampak banjir terbesar. Di Ponorogo sebanyak 1.234 hektar mengalami kerusakan dengan usia tanamannya 20-90 hari setelah tanam. Sedangkan, total lahan sawah yang rusak akibat banjir seluas 4.777 hektar, dari total lahan sawah di Jatim 1,128 juta hektar.

Menurut Hadi, total kerugian di Tulungangung itu dihitung dari lahan padi setelah hari tanam. Rinciannya, kerusakan di lahan padi setelah hari tanam (di bawah 30 hari setelah tanam) sekitar 480 hektar, kerugiannya sekitar Rp 1,1 miliar.

Kemudian antara 31-60 hari setelah tanam sebanyak 308 hektar dengan kerugian Rp 790 juta. Di atas 61 hari setelah tanam sebanyak 871 hektar dengan kerugian Rp 2,2 miliar.

“Itu di Tulungagung, belum daerah lain. Tiap daerah tidak sama tingkat kerusakannya. Kalau total kerusakan lawan sawah seluas 4.777 hektar, kami belum menghitung kerugiannya,” tandasnya.

Meski lahan sawah yang rusak mencapai ribuan hektar, Hadi memastikan stok beras di Jatim masih relatif aman. Bahkan, hingga April, Jatim surplus beras. Pihaknya memprediksi untuk Sub Round 1 musim tanam MP (musim penghujan) pada Januari-April sebesar 3,5 juta ton beras.

Rinciannya, bulan Januari sebanyak 213 ribu ton, Pebruari 582 ribu ton, Maret 1.400 ribu ton, April 935 ribu ton dan Mei 241 ribu ton. “Jadi, sampai sub round 1 saja, Jatim sudah surplus beras,” tegasnya. (bm)