Kerusuhan Suporter Arema, Gubernur Khofifah Santuni Keluarga Korban Meninggal Rp 10 Juta

oleh -87 Dilihat
oleh
Gubernur Khofifah mengunjungi salah satu korban yang dirawat di salah satu rumah sakit di Malang.

Double Pencatatan, Korban Meninggal 125

MALANG, PETISI.CO – Insiden yang terjadi pasca laga Arema FC lawan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Sabtu (1/10/2022) mengakibatkan lebih seratus  korban jiwa meninggal dunia.

Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa gerak cepat menyisir berbagai persoalan yang telah terjadi serta melakukan koordinasi dengan seluruh stake holder baik di provinsi maupun kabupaten/kota Malang.

Salah satu prioritas Khofifah, yaitu memastikan korban luka-luka maupun korban meninggal segera tertangani dengan baik.

Karena itu, Khofifah meninjau langsung korban yang tengah mendapatkan perawatan di RSUD Kanjuruhan Kab Malang dan Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Kota Malang, Minggu (2/10/2022) pagi. Sebelumnya, Gubernur Khofifah juga melakukan rapat koordinasi di Polres Malang.

Dalam kunjungannya tersebut, Gubernur Khofifah ingin memastikan bahwa Pemprov Jatim memberikan perhatian atas insiden ini. Pemprov Jatim fokus dalam memaksimalkan penanganan korban.

“Apa yg bisa dilakukan pada penanganan korban kita akan maksimalkan. Ini adalah bagian dari empati kami terhadap korban dan keluarga,” tegasnya.

Khofifah menegaskan, seluruh biaya pengobatan maupun perawatan jenazah korban di RSSA akan menjadi tanggungan Pemprov Jatim. Sementara untuk biaya pengobatan dan perawatan jenazah warga Malang, baik di RSUD maupun RS di wilayah tersebut akan menjadi tanggung jawab Pemkab dan Pemkot Malang.

“Tadi pagi RS di Malang juga telah melakukan zoom meeting untuk mencari solusi dan koordinasi jika diperlukan tindakan yang membutuhkan rujukan. Kerja cepat koordinasi antar RS di malang ini luar biasa,” jelasnya.

Bagi korban yang meninggal dunia, Gubernur Khofifah memastikan semua prosesnya akan dilakukan dengan maksimal di RSSA. Mulai dari mengidentifikasi jenazah, mencocokkan dengan DNA keluarga, memandikan, mengkafani hingga mensalatkan jenazah bagi yang Muslim.

“Jika nanti setelah dari RSSA akan disalatkan kembali di tempat masing-masing juga dipersilahkan. Tapi, kita berharap pada saat pulang dari RS Saiful Anwar, jenazah dalam kondisi sudah dimandikan dan disalatkan,” jelasnya.

Khofifah menuturkan proses identifikasi dan sinkronisasi jenazah korban insiden yang terjadi di Stadion Kanjuruhan Malang akan terus dilakukan.

Per pukul 17.30 WIB, data sementara hasil sinkronisasi dengan dinas kesehatan Kabupaten Malang yang mrngoperasikan krisis center tercatat 125 orang  dinyatakan meninggal dunia. “Tadi ditemukan double pencatatan beberapa orang,” cetusnya.

Tak hanya itu, Khofifah menyampaikan bahwa Pemprov Jatim akan memberikan santunan bagi keluarga korban yang meninggal dunia. Bagi korban yang saat ini menjalani perawatan pun tak luput dari perhatian Gubernur Khofifah. Ia mengatakan telah memberikan santunan sebesar Rp 5 juta rupiah.

“Pemprov akan memberikan santunan takziah masing-masing 10 juta. Sebagian sudah kami sampaikan kepada ahli waris. Kemudian yang luka berat yang dalam tindakan maka pemprov telah  memberikan lima juta,” jelasnya.

Saat ini, Pemprov Jatim akan fokus pada penanganan korban selamat serta meninggal dunia sampai identifikasi keluarga selesei. Pemprov Jatim memiliki Rumah Sakit di wilayah Malang yang fasilitasnya terbilang lengkap.

“Karena Rumah Sakit Saiful Anwar, relatif peralatan dan tenaga medisnya cukup lengkap. Kami apresiasi angkah sigap RSSA Malang untuk memberikan pelayanan maksimal. Utamanya bagi korban luka berat yang menderita patah tulang dan lain sebagainya,” tuturnya.

Atas terjadinya insiden ini, Khofifah menyampaikan duka cita mendalam dan mendoakan korban serta keluarga yang ditinggalkan. “Kami semua, Jatim berduka bangsa Indonesia juga berduka dan dunia olahraga kita juga berduka,” ucapnya.

Sementara itu senada dengan Gubernur Khofifah, Menteri Koordinator Bidang PMK Muhadjir Effendy menyampaikan bahwa saat ini yang menjadi fokus utama adalah penangan korban selamat. Dia berjanji akan menangani peristiwa ini hingga tuntas.

“Ini sekarang kita tahap darurat insiden dulu, kita tangani secara tuntas itu akan kita bicarakan selanjutnya, kita tangani dulu ini yang jadi korban, kita tuntaskan dulu,” kata Muhadjir Effendy di RSUD Kanjuruhan Malang.

Seusai melakukan peninjauan di RSUD Kanjuruhan dan RSSA Malang, Khofifah melakukan taziah ke dua rumah korban meninggal yang merupakan pasangan suami istri asal Kelurahan Bareng, Malang dan seorang mahasiswa. Khofifah juga menyerahkan santunan kepada  kedua keluarga ahli waris korban.

Mereka adalah M Yulianton dan Devi Ratna Sari yang beralamat di Jl. Bareng Raya II/i no 14 RT 1 RW.8 Kel Bareng, Malang. Keduanya meninggalkan seorang anak laki-laki berusia 11 tahun yang duduk di bangku kelas 5 SD, Alviansyah.

Masih di kawasan Bareng Kota Malang, tak jauh dari rumah Almarhum keluarga M Yulianton dan istri, Khofifah juga melalukan takziah ke salah satu korban meninggal lainnya yakni, Angger Aditya Permana (19).

Selain itu, sebagai bentuk bagian dari empati kami terhadap korban keluarga, Gubernur Khofifah juga memberikan dana santunan berupa uang diperuntukkan untuk ahli waris keluarga yang meninggal dunia senilai masing-masing Rp 10 juta. (bm)

No More Posts Available.

No more pages to load.