Kesejahteraan Petani Jauh Dari Harapan, Gerbang Tani Lamongan Nyatakan Sikap

oleh -142 Dilihat
oleh
M. Syukrillah (tengah) saat rembug tani di Kec. Ngimbang.

LAMONGAN, PETISI.CO – Bonus sumber daya alam di Kabupaten Lamongan adalah salah faktor daerah yang dikenal dengan Soto Lamongan ini menjadi lumbung pangan terbesar di Jawa Timur dan tiga besar nasional dengan berbagai hasil pertaniannya mulai padi jagung cabe dan tembakau.

Meski menjadi lumbung pangan terbesar seJatim, nasib petani di Lamongan bertolak belakang dengan raihan penghargaan sebagai salah satu lumbung pangan nasional. Saat ini petani Kabupaten Lamongan tampak kesejahteraannya jauh dari harapan seperti hidup sebatang kara dan bertahan sendirian.

Melihat fenomena itu, DPC Gerbang Tani Lamongan mencoba mengurai benang kusut, karena disinyalir belum   maksimalnya kehadiran pemerintah dalam setiap masalah pertanian di Kabupaten Lamongan yang semakin memperparah keadaan tersebut.

DPC Gerbang Tani Lamongan rembug tani di Kec. Kalitengah

Melalui M Syukrillah ketua Gerbang Tani Lamongan, bahwa pihaknya telah melakukan mapping isu di area pertanian meliputi di tiga wilayah Kab Lamongan, untuk wilayah tengah di Desa Kemlagilor, Kec. Turi dalam kegiatan Rembug Tani Bengawan Jero, Lamongan, Sabtu (13/11/21), Wilayah selatan Desa Ngimbang, Kec. Ngimbang dalam kegiatan Rembug Petani Tembakau, Minggu (14 /11/21).

“Sedangkan untuk wilayah utara kita tempatkan di Desa Banjarwati dalam acara Kongkow Petani Muda Lamongan. Harapan dan Tantangan Penguatan Pertanian di Pantura Senin (15/11/21) hari ini,” terang Aril sapaan akrab M. Syukrillah.

Lebih lanjut Aril membeberkan, dari kegiatan tersebut, kita menerima berbagai keluhan petani antara lain adalah keterbutuhan bibit dan pupuk, penanggulangan hama (wereng), serta masalah pasca panen yang sering dibarengi dengan anjloknya harga komoditi hasil panen pertanian serta bencana alam berupa banjir rutinan khususnya di area bengawan jero.

Dari seluruh rangkaian mapping dan maupun keluhan para petani yang kita tampung, maka DPC Gerbang Tani Lamongan menyatakan sikap “Mendesak Pemerintah Kabupaten Lamongan untuk hadir membantu para petani dengan melakukan langkah-langkah taktis stategis, sbb:”

  1. Mendorong dan memerintahkan petugas pertanian berupa penyuluh pertanian untuk meningkatkan edukasi dan peran-peran advokasi kepada petani.
  2. Mendorong segenap stakeholder pemerintah terkait aksi nyata penanggulangan hama (khususnya tikus) yang semakin meresahkan semua petani.
  3. Memaksimalkan peran BUMD (Badan Usaha Milik Daerah) dalam penyerapan hasil pertanian di Kab. Lamongan
  4. Mendorong adanya Perda perlindungan komoditas pertanian di Kab. Lamongan

“Tentu pernyataan sikap ini segera kami sampaikan ke seluruh stakeholder terkait dan teman teman di DPRD Lamongan, agar aspirasi dari salah satu pejuang ketahanan pangan nasional (petani) ini bisa mendapat perhatian nyata,” tambahnya.

Dalam kesempatan berbeda ketua DPRD Lamongan H. Abd Ghofur menyatakan apresiasi langkah dari DPC Gerbang Tani Kabupaten Lamongan.

“Saya sangat mendukung langkah-langkah dan inisiasi dari teman teman Gerbang Tani Lamongan yang telah peka dengan berbagai persoalan yang dihadapi para petani dengan kegiatan rembug tani tersebut,” ucap Abd Ghofur.

Ghofur juga menekankan, Pemkab Lamongan harus ingat, bahwa saat ini adalah musim penghujan, para petani kita mulai tanam, persoalan hama tikus tentu menjadi perhatian serius dan pemkab harus mampu menelurkan solusi jitu untuk menanggulanginya.

“Karena perlindungan bagi petani kita adalah kewajiban kita semua,” terang politisi PKB Lamongan ini.

Sementara disisi lain, ia juga berharap Pemerintah Kabupaten Lamongan mendengarkan dengan seksama berbagai keluhan petani ini melalui forum tersebut. “Selanjutnya segera melakukan langkah-langkah taktis sebagaimana aspirasi para petani,” tandasnya. (ak)

No More Posts Available.

No more pages to load.