Ketua DPRD Surabaya Minta tak Ada Kecurangan dalam Pilkada

oleh -107 Dilihat
oleh
Ketua DPRD Kota Surabaya Adi Sutarwijono

SURABAYA, PETISI.CO – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Surabaya melakukan tahapan Coklit (pencocokan dan penelitian) untuk Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) pada 9 Desember 2020 mendatang.

Coklit itu sendiri bertujuan untuk melakukan pendataan terhadap warga yang mempunyai hak pilih dalam Pilkada Kota Surabaya, sehingga mereka bisa menyuarakan pilihannya untuk calon nahkoda baru Kota Pahlawan.

“Kegiatan Coklit itu untuk pemutakhiran data pemilih, sehingga tercatat dengan benar dan terverifikasi faktual warga yang mempunyai hak suara dalam Pilkada Kota Surabaya, 9 Desember 2020, yang akan memilih Calon Walikota dan Calon Wakil Walikota terbaik pilihan rakyat,” kata Ketua DPRD Kota Surabaya Adi Sutarwijono, Minggu (19/7/2020).

Adi juga menyampaikan, pendataan ini juga dimaksudkan untuk mencegah terjadinya tindak kecurangan selama berjalanannya pesta demokrasi pemilihan Kepala Daerah serentak.

“Maka, pendataan pemilih oleh KPU Kota Surabaya adalah untuk memastikan tidak ada pemilih “selundupan” nantinya saat Pilkada 9 Desember 2020. Pemilih yang sebenarnya tidak berhak memberikan suara. Kita juga tidak ingin ada warga yang punya hak suara, tapi tidak terdata,” ucapnya.

Apa lagi, kata Adi kecurangan dalam Pilkada sendiri merupakan sebuah hal yang dapat mencoreng nama demokrasi.

“Karena kecurangan akan mengkhianati demokrasi dan dengan sendirinya mengingkari suara rakyat adalah suara Tuhan,” ujarnya.

Adi menegaskan, jika proses demokrasi dijalankan sesuai dengan tracknya, maka tidak menutup kemungkinan akan muncul sosok pemimpin baru yang dapat meneruskan tonggak kepemimpinan pada periode sebelumnya.

“Kita percaya pada proses demokrasi yang akan melahirkan pemimpin baru Kota Surabaya, menyusul akan berakhirnya masa bakti Walikota Tri Rismaharini dan Wakil Walikota Whisnu Sakti Buana, pada Februari 2021,” kata dia.

Menurut dia, pemimpin baru Kota Surabaya sendiri harus mampu melanjutkan pembangunan kota ke tahap yang lebih maju lagi. Selain itu, aspek kesejahterahan masyarakat juga tidak boleh diabaikan.

Karena selama ini, lanjut pria yang akrab disapa Awi ini, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini dinilai telah memberikan pengaruh yang luar biasa pada perjalanan geliat Kota Surabaya sejak tahun 2010 hingga mampu berbicara banyak dikancah internasional.

“Walikota Bu Risma, sejak 2010, yang telah membawa pembangunan Kota Surabaya di track yang benar, membuat kota ini semakin maju dan berwajah manusiawi, bahkan membawa ke orbit internasional,” jabar dia.

Awi menjelaskan, PPDP (Petugas Pemutakhiran Data Pemilih) telah menyambangi kedimanannya untuk melakukan verifikasi dan turut disaksikan langsung oleh pihak KPU dan Bawaslu Kota Surabaya.

“Rumah saya terdiri 4 pemilih: saya, istri, dan dua anak. Disaksikan Ketua KPU Kota Surabaya Nur Syamsi, PPK, dan aparatur Bawaslu Kota Surabaya,” ujarnya.

Ia mengakui bahwa kinerja dari para petugas KPU telah sesuai dengan protokol kesehatan yang selama ini telah ditetapkan oleh pemerintah. Tak hanya itu saja, bahkan Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya ini juga tak segan mengapresiasi upaya petugas Coklit, meski situasi pandemi saat ini.

“Saya mengapresiasi KPU Kota Surabaya yang menjalankan kegiatan Coklit dengan standar ketat protokol kesehatan, di tengah pandemi Covid-19. Seluruh Petugas Pemutakhiran Data Pemilih (PPDP) harus dirapid test dulu,” jelasnya.

“Kemudian memakai masker, face shield dan bersarung tangan. Dalam situasi sulit, KPU berserta jajarannya dan Bawaslu tetap bergerak demi terselenggaranya Pemilukada yang demokratis, bersih, jujur dan adil,” tutup Awi.

Coklit untik Pilkada 2020 ini sendiri telah dilakukan sejak hari Sabtu, 15 Juli 2020 hingga Kamis, 13 Agustus 2020 mendatang.(nan)

No More Posts Available.

No more pages to load.