Ketua Golkar Jatim: Peternak Berskala Kecil Perlu Dilindungi

oleh -175 Dilihat
oleh
Ketua DPD Partai Golkar Jatim, M Sarmuji.

SURABAYA, PETISI.CO – Ketua DPD Partai Golkar Jawa Timur (Jatim), M Sarmuji menyatakan pentingnya perlindungan kepada peternak ayam telur. Terutama peternak yang berskala kecil.

Sarmuji menyampaikan hal itu, setelah beberapa kali mengadakan pertemuan dan mendengar keluhan kelompok peternak di Kabupaten Blitar dan Tulungagung. Selain itu, Sarmuji juga mengunjungi pasar pasar tradisional di dua kabupaten tersebut.

“Peternak rakyat yang berskala kecil sangat terpukul dengan jatuhnya harga telur saat ini. Dalam menjalankan usahanya mereka masih tergantung dengan konsentrat dari pabrik, serta mengandalkan pihak lain dalam penyediaan bibitnya,” ujar Sarmuji.

Pihaknya ingin agar terjadi persaingan yang sehat antar produsen telur ayam. Saat ini, kondisinya sudah tidak ideal. Sebab, perusahaan besar yang memproduksi pakan juga terlibat dalam produksi bibit maupun telur.

Persaingan menjadi tidak seimbang karena pabrik Bibit Ayam DOC (Day Old Chick) dan pakan juga turut menjadi peternak. Rakyat kecil mengambil DOC dan pakan dari pabrik dengan harga yang sudah tinggi karena jalur distribusi yang panjang.

“Di sisi lain perusahaan tersebut bisa dengan leluasa memakai DOC maupun pakan sendiri sesuai dengan jumlah produksi yang diinginkan,” sergah anggota DPR RI Komisi XI ini.

Anggota DPR yang berasal dari Dapil VI Jatim ini menilai anjloknya harga telur di pasaran, karena pasokan yang melimpah disaat daya beli belum pulih benar.

“Dengan daya beli masyarakat yang belum pulih, ditambah dengan melimpahnya stok telur akhirnya membuat harga telur terus merosot. Kami ingin agar persoalan telur ini tidak terjadi lagi di masa mendatang.

Sarmuji merekomendasikan untuk secepatnya dibuat aturan pembatasan bagi perusahaan besar supaya peternak rakyat bisa bertahan dan tumbuh tanpa takut bersaing dengan perusahaan-perusahaan besar.

“Harus ada aturan yang membatasi agar pabrik DOC dan pakan tidak terlibat langsung menjadi peternak. Kalau itu terus dilakukan peternak kecil bisa mati karena kalah bersaing,” tandasnya.(bm)

No More Posts Available.

No more pages to load.